Fitch juga menyematkan peringkat bb+ pada Profil Kredit Mandiri atau Standalone Credit Profile(SCP) kepada PLN. Peringkat ini mencerminkan mencerminkan posisi monopoli perusahaan milik negara di sektor transmisi dan distribusi listrik di Indonesia. Posisi PLN dinilai dominan pada sektor pembangkit listrik, memiliki model bisnis berbiaya plus, dan profil keuangan yang moderat.
Di sisi lain, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 akan berdampak terhadap penurunan penjualan listrik sekitar 10 persen pada tahun ini. PT PLN menyatakan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi hal tersebut.
Salah satu langkah yang dilakukan manajemen PLN adalah memangkas belanja modal dari sebelumnya Rp 80 triliun, menjadi Rp 53 triliun. Selain itu, perseroan juga akan mendapatkan bantuan likuiditas dari pemerintah sekitar Rp 48 triliun. Bantuan tersebut, di antaranya merupakan pembayaran atas piutang pemerintah terhadap PLN yang per akhir 2019 mencapai sekitar Rp 45 triliun.
Apabila terlaksana, penerbitan surat utang global oleh PLN ini akan menambah panjang rangkaian penerbitan serupa yang dilakukan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan telah dan akan menerbitkan obligasi global dengan nilai kumulatif mencapai Rp 5,6 triliun.
BISNIS