TEMPO.CO, Jakarta - Public Relations Manager CGV Indonesia Hariman Chalid menyatakan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah program apabila bioskop kembali diizinkan beroperasi oleh pemerintah. CGV berencana menayangkan kembali film-film yang sempat turun layar.
"Kalau misalnya boleh buka di bulan Juli, akan ada film-film Indonesia yang akan di re-run," kata Hariman, Ahad, 21 Juni 2020. Tak hanya film nasional, sejumlah film dari luar negeri juga memungkinkan untuk tayang di jaringan bioskopnya, termasuk film-film yang mengalami penundaan rilis.
"Di bulan Juli juga ada film-film blockbuster dari Hollywood yang rencananya rilis, seperti 'Mulan', 'Tenet', dan juga film film dari Korea," ujar Hariman.
Selain itu, CGV juga menerapkan protokol kesehatan saat beroperasi kembali. Protokol kesehatan itu antara lain, mewajibkan pengunjung menggunakan masker, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, dan mewajibkan staf perusahaan untuk mengenakan alat pelindung diri (APD).
CGV pun akan mendorong pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian tiket film melalui pembayaran digital untuk menghindari kontak langsung dengan staf. Auditorium bioskop pun akan diberi jarak kursi antarpenonton. Selain itu, auditorium juga akan disemprot disinfektan sebelum dan setelah penayangan film.
Selain sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah, CGV mengaku akan menjalankan standar global. Hal ini dilakukan mengingat CGV juga ada di negara lain di Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan lainnya.
ANTARA