Dia mencontohkan, pembiayaan yang masih disalurkan misalnya KPR fixed income khusus ASN dan perusahaan-perusahaan yang tahan terhadap pandemi.
"Untuk NPF sebagaimana industri pasti mengalami tekanan. Namun masih dalam kisaran yang terkendali dengan pencadangan yang cukup," katanya.
Di lain pihak, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan pertumbuhan yang stagnan setelah kuartal I/2020. Adapun, hingga kuartal I/2020, pembiayaan syariah yang disalurkan CIMB Niaga yakni senilai Rp34,478 triliun atau tumbuh 4,17 persen dibandingkan posisi akhir tahun (ytd).
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan pihaknya sangat selektif dalam menyalurkan kredit dan lebih fokus pada restrukturisasi sehingga pertumbuhan pun cenderung stagnan.
Apalagi, selain bank yang menaikkan kriteria pembiayaan, saat ini demand pembiayaan juga menurun. Bank pun lebih fokus pada restrukturisasi yang jumlahnya cukup besar.
Menurutnya, pembiayaan memang masih disalurkan terutama di segmen konsumer, tetapi jumlahnya sangat kecil sehingga tidak begitu terlihat bertumbuh. Di satu sisi, banyak juga nasabah yang melunasi pinjamannya.
UUS Syariah CIMB Niaga pun memprediksi pertumbuhan pembiayaan baru akan terasa pada kuartal IV. Kalaupun terjadi pertumbuhan pada kuartal III, realisasinya dinilai akan sangat kecil.
"Saya belum tahu [proyeksi pertumbuhan hingga akhir tahun], RBB ke OJK juga belum diserahkan karena masih ada beberapa opsi. Kalau tanyanya habis Juni, mungkin saya bisa kasih jawaban lebih konkrit," katanya.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan kondisi pertumbuhan perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan bank umum konvensional. Di tengah kondisi ekonomi terserang pandemi Covid-19, semua bisnis mengalami perlambatan, tidak terkecuali perbankan syariah.
Meskipun demikian, diakuinya, potensi pasar keuangan syariah dalam kondisi normal sangatlah besar, seperti menyalurkan pembiayaan pada bisnis halal. Hanya saja, hal tersebut selama ini tidak tergarap optimal. Pendekatan pengembangan bank syariah masih terlalu sempit.
"Yang jelas tetap saja akan menurun, bank syariah atau bank konvensional sama-sama akan turun," katanya.