TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan pesannya kepada jajaran anyar direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Ia mengatakan semua jajaran direksi memiliki Key Performance Indicator yang terukur seiring dengan tantangan yang semakin besar di bisnis tersebut. "Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Juni 2020.
Kemarin, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyepakati adanya perombakan di jajaran direksi perseroan. Salah satunya, pemilik saham sepakat menunjuk pendiri sekaligus Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business perseroan.
Fajrin Rasyid menggantikan Faizal R. Djoemadi yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. Selain itu, Dian Rachmawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo I ditunjuk sebagai Direktur Wholesale & International Service, menggantikan Edwin Aristiawan.
Lalu, Afriwandi menggantikan Edi Witjara sebagai Direktur Human Capital, Heri Supriadi menggantikan Harry M. Zen sebagai Direktur Keuangan, FM Venusiana R menggantikan Siti Choiriana sebagai Direktur Consumer Service, serta Herlan Wijanarko yang menggantikan Zulhelfi Abidin sebagai Direktur Network & IT Service.
Terakhir, Budi Setyawan Wijaya didapuk menggantikan Achmad Sugiarto sebagai Direktur Strategic Portfolio. Sementara, untuk jabatan Direktur Utama masih dipegang Ririek Adriansyah dan Edi Witjara sebagai Direktur Human Capital Management.
Terkait penunjukan Fajrin Rasyid, Erick mengatakan pria berusia 33 tahun itu adalah hal yang tepat dan sesuai dengan perkembangan bisnis digital perseroan. Apalagi, ujar dia, Fajrin merupakan figur anak muda yang sudah teruji kiprah dan karyanya di bisnis digital.
"Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," ujar Erick.
Ia pun menegaskan bahwa Telkom harus mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya, terutama di era pasca-Covid-19. Erick dalam beberapa kesempatan kerap menyatakan keinginannya agar ke depan Telkom mengubah dan mentransformasikan bisnisnya. Salah satunya, dengan melirik bisnis basis data, big data, hingga bisnis cloud.
CAESAR AKBAR | EKO WAHYUDI