TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). "RUPS Telkom siang ini," kata Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo kepada Tempo di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
Sejumlah isu menjadi perhatian publik menjelang RUPS kali ini. Mulai dari harga saham TLKM yang beranjak naik, pembagian dividen, hingga ditunjuknya Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital.
Lalu, seperti apa kinerja perusahaan pelat merah ini hingga akhir tahun lalu?
Laporan keuangan (audited) 2019 dari Telkom sudah diunggah di laman resmi mereka telkom.co.id. Berikut beberapa rincian dari laporan keuangan tersebut.
Jumlah aset Telkom tercatat meningkat dari Rp 206 triliun pada 2018 menjadi Rp 221 triliun pada 2019. Pada jangka waktu yang sama, liabilitas perusahaan juga naik dari Rp 88 triliun menjadi Rp 103 triliun.
Adapun dari sisi pendapatan, ada kenaikan dari Rp 130,7 triliun menjadi Rp 135,5 triliun. Sementara itu jumlah laba BUMN ini untuk tahun berjalan naik dari Rp 26,9 triliun menjadi Rp 27,5 triliun. Akan tetapi, laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 18,66 triliun, naik 3,5 persen dari tahun 2018 yang sebesar Rp 18 triliun. Inilah besaran laba bersih yang diterima Telkom.
Lalu hingga akhir tahun 2019, perusahaan pelat merah ini juga memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan langsung. Di antaranya yaitu PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel (kepemilikan saham 65 persen), PT Dayamitra Telekomunikasi atau Dayamitra (100 persen).
Meski demikian, kinerja Telkom tetap tak lepas dari kritik. Bulan lalu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kekecewaannya pada Telkom karena terlambat membuat aplikasi telekonferensi sendiri.