TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sore hari ini melemah setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen.
IHSG ditutup melemah 62,53 poin atau 1,25 persen ke posisi 4.925,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,48 poin atau 1,74 persen menjadi 761,98.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta, menyebutkan, penurunan bunga acuan serta pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua yang dijelaskan dalam rapat dewan gubernur BI membuat pelaku pasar cenderung bersikap 'wait and see'.
Pelaku pasar juga prihatin mengenai memanasnya situasi di Semenanjung Korea, di mana hubungan antara Korea Selatan dengan Korea Utara mulai memanas. "Pasar juga masih khawatir adanya potensi gelombang kedua pandemi Covid-19," ujar Nafan seperti dikutip dari rilis, Kamis, 18 Juni 2020.
Dibuka melemah, IHSG banyak menghabiskan waktu di zona merah dan berada di teritori negatif saat penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi di mana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu 3,63 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor manufaktur dasar masing-masing 2,4 persen dan 2,33 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor infrastruktur sebesar 1,26 persen.
Penutupan IHSG hari ini diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp 83,09 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 643.262 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,75 miliar lembar saham senilai Rp 7,32 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 243 saham menurun, dan 154 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 100,3 poin atau 0,45 persen ke 22.355,46, indeks Hang Seng turun 16,47 poin atau 0,07 persen menjadi 24.464,94, dan indeks Straits Times menguat 2,56 poin atau 0,1 persen ke 2.672,18.
ANTARA