PTPN VIII mengklaim Adrian tidak memiliki afiliasi baik dengan anggota komisaris lainnya. Apalagi dengan anggota dewan direksi maupun pemegang saham utama dan pengendali perusahaan.
Tak hanya menempatkan milenial di kursi komisaris pelat merah, Erick berencana mengangkat sosok-sosok muda untuk menduduki jabatan dewan direksi. Belakangan, Erick santer dikabarkan bakal menggandeng Muhammad Fajrin Rasyid masuk jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias Telkom. Dalam rapat umum pemegang saham Telkom pada Jumat, 19 Juni, co-founder dan Presiden Bukalapak itu disebut-sebut bakal menduduki salah satu direktur.
Sejumlah sumber Tempo menyebutkan, Fajrin telah mengikuti assesment untuk menjadi direktur perusahaan milik negara itu. “Hasilnya bagus sekali,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, dengan alasan Telkom adalah perusahaan terbuka, Rabu 17 Juni 2020.
Dihubungi Tempo, Fajrin menolak berkomentar. “Sekarang saya masih aktif sebagai Presiden Bukalapak,” ujar alumni Institut Teknologi Bandung berusia 34 tahun itu.
Fajrin merupakan pendiri Bukalapak bersama Ahmad Zaky. Ia menjadi presiden salah satu unicorn (perusahaan rintisan dengan valuasi minimal US$ 1miliar) itu sejak 2018. Bukalapak mengklaim menghimpun 5 juta pelapak daring dan lebih dari 3 juta pelapak luring (offline). Valuasi perusahaan itu pada tahun lalu diperkirakan US$ 2,5 miliar, dengan masuknya investor antara lain Emtek, GIC, Ant Financial, Naver, dan 500 Startups.
Fajrin sebelumnya bekerja di Boston Consulting Group. Dengan pengalamannya itu, Fajrin diperkirakan akan menjadi direktur yang mengurusi bisnis digital atau teknologi.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menolak menjawab pertanyaan Tempo soal ini. “Saya akan bicara setelah RUPS saja,” kata dia. Yang jelas, ia sebelumnya menyatakan akan ada direktur Telkom berusia di bawah 40.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | TIM TEMPO