TEMPO.CO, Jakarta - Cina menghentikan impor salmon asal Eropa setelah kasus virus corona menyebar di sebuah pasar.
Dikutip dari South Cina Morning Post, Rabu, 17 Juni 2020, ketakutan terhadap penyebaran kembali virus corona di Beijing, Cina akhirnya berujung pada penghentian pengiriman komoditas salmon.
Ketakutan muncul setelah koran lokal memberitakan bahwa ditemukan virus corona di papan yang digunakan untuk memotong salmon. Kabar tersebut lantas membuat jaringan supermarket besar di Beijing mengangkat seluruh pasokan salmon yang tersedia dari rak.
“Kami tak bisa mengirim salmon ke Cina sekarang, pasarnya ditutup,” ujar Direktur Eksekutif Bakkafrost, regin Jacobsen. Perusahaannya merupakan suplier salmon yang berasal dari Norwegia.
Hal yang sama terjadi pada pemasok lainnya asal Norwegia. “Kami telah menghentikan semua penjualan ke Cina dan menanti sampai situasi diklarifikasi,” ujar Kepala Penjualan dan Pemasaran Norway Royal Salmon, Stein Martinsen.
Head of Viroscience Department Erasmus University, Marion Koopmans mengatakan terbatasnya data membuat deteksi genetika secara spesifik tak bisa dilakukan.
“Apa yang kami lihat terkait dengan penyebaran virus secara global yakni penambahan variasi karena itu masuk ke wilayah berbeda dan terus berputar sehingga bisa dilihat sebuah ciri khas seperti virus Eropa namun ternyata ciri itu merupakan ciri yang sama seperti virus yang berputar di Asia. Saya tak tahu,” katanya.
Kepala Program Darurat WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa dia berharap Cina akan merilis pengurutan genetika virus saat sudah siap. Ryan juga menyebut klaim bahwa infeksi baru di Cina akibat impor dan kemasan salmon hanyalah hipotesis.
“Temuan yang mungkin merepresentasikan tekanan yang lebih umum terkait penularan di Eropa, penting dan akan merefleksikan penularan antar manusia lebih dari hipotesis,” katanya.
Sementara itu, sejumlah supermarket di Hong Kong masih menjual salmon dan pembeli mengantre di restoran yang menyediakan salmon.
Wakil Presiden Keamanan Makanan Hong Kong, Terence Lau Lok-ting mengatakan penghentian impor salmon hanyalah justifikasi Cina . Dia pun menyarankan agar warga Hong Kong tak panik terkait tetmuan virus yang dihubungkan dengan impor salmon.
Departemen Makanan dan Kebersihan Lingkungan mengambil sampel salmon yang diimpor dari berbagai negara termasuk Norwegia, Chile, Irlandia, Eslandia dan Denmark untuk diuji. Dari pengujian, total 16 sampel dinyatakan negatif virus corona.
Di sisi lain, pihak Chile mengundang Cina dalam inspeksi virtual di tiga pabrik. Direktur Otoritas Nelayan Chile, Alicia Gallardo mengatakan sejumlah pemasok salmon mengalihkan pengirimannya sebagai langkah pencegahan namun 50 kontainer saat ini tengah singgah.
Tak ada bukti yang menunjukkan bahwa salmon dan makanan lainnya bisa menyebarkan virus corona. Adapun, dalam inspeksi yang rencananya dilakukan pada Jumat, produsen akan menunjukkan praktik di lapangan. “Saya berharap bahwa ini akan menghentikan episode ini,” katanya.