TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan pada awal 2020 pihaknya menetapkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp7,8 triliun. Tetapi seiring dengan pandemi, belanja modal dipangkas menjadi Rp1,4 triliun, dan kemudian diperketat lagi menjadi Rp1,1 triliun.
Capex tahun ini khusus digunakan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Tahun ini bukan tahun ekspansi bagi Angkasa Pura II karena kami memperhitungkan segala sesuatunya di tengah pandemi ini," ujarnya, Minggu 14 Juni 2020.
Awaluddin menjelaskan perjalanan masyarakat dengan menggunakan pesawat berkurang signifikan selama pandemi global Covid-19. Kondisi ini berdampak berat bagi industri penerbangan.
Namun demikian, konektivitas udara di tetap perlu dijaga. Operator pelat merah tersebut saat ini tetap mengoperasikan 19 bandara untuk melayani penerbangan.
Awal menyebut langkah tersebut sudah ditempuh sejak Maret 2020 atau saat pandemi ditetapkan, supaya konektivitas udara Indonesia tetap terjaga.
“Fokus di dalam business survival itu adalah memperhitungkan pengeluaran dengan ketat melalui program cost leadership, lalu memangkas capex, serta memperketat cash flow management,” tekannya.