TEMPO.CO, Jakarta - Head of Equity Trading PT MNC Sekuritas Medan Frankie Prasetio memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG bakal masih kuat untuk menghadapi tekanan pada pekan depan. Pasalnya, investor telah mempertimbangkan berbagai risiko ekonomi ke dalam harga saat ini, atau sudah priced in.
“Kalau kita melihat kurs dolar AS yang stabil di Rp 14.200, maka untuk pekan depan kemungkinan IHSG akan cukup kuat dalam menghadapi terpaan badai,” ujar Frankie, Kamis, 11 Juni 2020.
Frankie memprediksi faktor penentu pergerakan pasar di pekan depan adalah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang kemungkinan mempertahankan suku bunga di level 4,5 persen. Ia pun memilih saham BBNI dan BBRI sebagai top picks pekan depan.
Kedua emiten ini masih divaluasi cukup murah dengan rasio harga berbanding laba atau price earning ratio (PER) masing-masing di level 4,9x dan 11,43x.
Dari sisi teknikal, analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan IHSG berpeluang kembali bergerak di zona hijau. “Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Di sisi lain, terlihat bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan,” kata Nafan.
Berdasarkan rasio fibonacci, Nafan menyebut support pertama maupun kedua indeks harga saham gabungan akan bergerak pada level 4.778,71–4.717,91. Untuk resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975,54.
BISNIS