TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi belum menentukan tanggal pasti pembukaan destinasi wisata di masing-masing daerah khususnya menyongsong era new normal ini. Kementerian yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan itu memastikan kebijakan tersebut masih akan menunggu perkembangan kurva penyebaran virus corona.
"Kalau ternyata berdasarkan analisis sudah cukup aman, tidak ada kasus Covid-19, daerah itu dibuka," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi Odo R.M. Manuhutu dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 12 Juni 2020.
Odo menyebut saat ini pihaknya masih menunggu protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Setelah aturan tersebut terbit, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beserta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bakal langsung merancang petunjuk teknis sebagai beleid turunannya.
Di samping itu, ia menekankan bahwa keputusan pemerintah membuka pintu wisata harus didasari dengan penelaahan dan kajian mendalam terhadap data di lapangan. Kajian itu dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Setelah kondisi memungkinkan, destinasi wisata akan diaktifkan secara bertahap. Pada tahap pertama, lokasi wisata akan lebih dulu dibuka untuk turis domestik. Bahkan, hingga akhir tahun, pemerintah merencanakan porsi kunjungan wisatawan dalam negeri akan ditingkatkan menjadi 70 persen dari semula 54 persen.
Odo memungkinkan reaktivasi kegiatan pariwisata untuk pelancong dalam negeri ini bisa dilakukan dalam 1-3 bulan mendatang bila tren penyebaran virus terus menurun. "Intinya wisatawan tetap harus menjaga kebersihan, pakai masker, jaga jarak," tuturnya.
Untuk mendukung pelaku wisata dan ekonomi kreatif memulihkan kondisinya pasca-pandemi, pemerintah telah menyiapkan bantuan insentif pemerintah (BIP) 2020 senilai Rp 24 miliar. Program ini diberikan setelah calon penerima mengikuti sejumlah tahapan seleksi. Bantuan ini akan dibatasi untuk pelaku usaha di enam subsektor ekonomi kreatif, di antaranya game developer, kriya, fashion, kuliner, film, dan pariwisata.