TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Inggris, British Airways mengancam untuk memecat seluruh pilotnya dan mempekerjakan mereka kembali dengan sistem kontrak. Hal ini akan dilakukan jika negosiasi untuk memangkas 1.300 pilot menemui jalan buntu.
Sekretaris Jenderal British Airline Pilots' Association (Balpa) Brian Strutton menyatakan, British Airways mengancam bakal memecat 4.300 pilotnya. Saat ini, perusahaan tersebut tengah bernegosiasi untuk memangkas 1.130 pilot yang diwakili oleh Balpa.
"Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan pembicaraan kami. Langkah tersebut membuat kami mempertanyakan apakah British Airways bahkan mampu melaksanakan hubungan industrial dengan benar dan apakah apapun yang mereka sampaikan bisa dipercaya," katanya seperti dilansir Bloomberg, Ahad 7 Juni 2020.
Perwakilan British Airways menegaskan pihaknya berupaya untuk melindungi sebanyak mungkin karyawannya, namun industri penerbangan global tengah menghadapi masalah terbesar dalam sejarah. Secara keseluruhan, maskapai ini sedang dalam proses memangkas 12.000 pekerjaan. Secara keseluruhan, maskapai-maskapai Eropa telah mengindikasikan bakal memangkas lebih dari 50.000 posisi karena terdampak pandemi Covid-19.
Agar dapat membuka kembali layanannya pada Juli 2020, induk usaha British Airways yakni IAG SA, telah mengirimkan surat menolak rencana karantina kepada Departemen Dalam Negeri Inggris. Surat itu turut ditandatangani Ryanair Holdings Plc dan EasyJet Plc, keduanya adalah Maskapai Low-Cost Carrier (LCC) terbesar Eropa.