TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai milik Susi Pudjiastuti, Susi Air, harus menelan pil pahit akibat lesunya bisnis penerbangan karena dampak pandemi corona. Melalui akun twitternya, @susipudjiastuti, bekas menteri kelautan dan perikanan ini mengunggah kondisi perusahaan.
Menurut Susi Pujdiastuti, dia terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK dan merumahkan sebagian besar karyawan. "Susi air hampir 99 persen penerbangannya pun berhenti. Semua terkena dampak," ujar Susi, yang diunggah pada Rabu, 3 Juni 2020.
Susi Pudjiastuti menanggapi berita PHK yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia terhadap para pilotnya. Menurut Sisi, PHK harus dilakukan karena 99 persen penerbangan berhenti. Hanya 1 persen penerbangan yang beroperasi untuk pesawat perintis.
"Kamipun sama harus merumahkan & mem PHK karyawan.. karena situasi memang tidak memungkinkan," tulis Susi Pudjiastuti sehari setelah ia mengunggah cuitan pertama.
Sebelumnya dalam sebuah webinar, Susi bercerita bahwa armada Susi Air sebanyak 48 pesawat, sudah dua bulan tak beroperasi. Penerbangan perintis sudah 95 persen berhenti karena bandara-bandara tujuan ditutup dan dibatasi operasionalnya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).