TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini menguat menembus 217 poin atau 1,54 persen di bawah level psikologis Rp 14.000 per dolar AS. Rupiah menguat ke level Rp 13.878 per dolar AS di akhir perdagangan bila dibandingkan pada hari kemarin Rp 14.095 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah sebagai cerminan strategi bauran ekonomi yang sudah diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia saat ini berhasil mendorong roda perekonomian. Dengan begitu, jalan menuju stabilitas sudah di depan mata.
Apalagi, pemerintah sudah memberlakukan tatanan normal baru (new normal) pada Juni ini. Meski Pemprov DKI memutuskan melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan pelonggaran atau yang disebut masa transisi.
"Keputusan ini akan menggeliatkan roda perekonomian di DKI Jakarta yang merupakan barometer ekonomi Indonesia dan ini akan menambah optimisme pelaku pasar terhadap pasar dalam negeri," ujar Ibrahim, Jumat, 5 Juni 2020.
Tak hanya itu, menurut dia, suku bunga obligasi yang tinggi akan menjadi magnet tersendiri bagi pelaku pasar. Sehingga wajar di saat normal baru diberlakukan, arus modal asing masuk ke pasar dalam negeri begitu deras dan lagi-lagi yang dimenangkan adalah mata uang Garuda bahkan terus perkasa di minggu ini.
Sementara dari eksternal, Bank Sentral Eropa (ECB) yang kembali menggelontorkan stimulus turut menjadi sentimen positif pendorong penguatan rupiah. ECB dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin (Kamis) malam mengatakan menambah nilai Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP), yakni program pembelian aset (obligasi pemerintah) sebesar 600 miliar euro.
Selain itu, sentimen positif lainnya yaitu roda bisnis di berbagai belahan dunia yang sudah kembali berputar meski secara perlahean. "Hal ini tentunya membuat perekonomian bisa bangkit dari kemerosotan sehingga akan terhindar dari resesi panjang, bahkan kemungkinan depresi yang ditakutkan pelaku pasar," ujar Ibrahim.
Sebelumnya nilai tukar rupiah pada Jumat pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 14.075 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.878 per dolar AS hingga Rp 14.089 per dolar AS. Adapun kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 14.100 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.165 per dolar AS.
ANTARA