Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRI Turunkan Target Pertumbuhan Kredit jadi Single Digit

image-gnews
Direktur Utama Bank BRI Sunarso.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi 5 persen akibat pandemi virus Corona atau Covid-19. Sebelumnya bank pelat merah ini mematok pertumbuhan kredit sebesar 10-11 persen.

Selama kuartal pertama tahun ini, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 884,27 triliun. Angka ini tumbuh 9,38 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Dari jumlah penyaluran tersebut, porsi kredit BRI dibandingkan perbankan nasional mencapai 15,48 persen.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso memperkirakan pihaknya masih menghadapi tantangan pada kuartal II dan III tahun ini. Namun, pada kuartal IV, kondisi diperkirakan akan kembali pulih.

“Kita harus revisi target. Secara full yearloan growth BRI akan tumbuh 5 persen saja,” ujar Sunarso dalam acara Virtual Halalbihalal Pemimpin Redaksi dengan Jajaran Direksi BRI, Jumat, 5 Juni 2020.

Meskipun proyeksi tersebut menurun dibandingkan target awal, BRI mengaku akan tetap menjaga rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 90 persen.

Sunarso menambahkan proyeksi penurunan kredit tersebut akan diikuti dengan penurunan pendapatan bunga. Namun, BRI tetap akan menjaga net interest margin (NIM) di kisaran 5,5 persen.

Komitmen yang sama juga diterapkan untuk pendapatan nonbunga atau fee based income (FBI) dan biaya operasional atau operating expenditure (Opex) yang masing-masing dijaga sebesar 7 persen dan 9 persen. "NPL (rasio kredit bermasalah) dijaga di kisaran 3 persen. Dalam situasi sekarang ini NPL 3 persen adalah ambisi yang cukup baik," kata Sunarso.

Secara konsolidasi, Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 930,73 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 845,72 triliun.

Adapun komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun merangkak naik dari 77,37 persen di kuartal pertama tahun 2019 menjadi 78,31 persen pada periode yang sama tahun ini. Sementara hingga akhir Maret 2020, NPL BRI tercatat sebesar 3 persen, di bawah batas maksimal NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir kuartal I/2020 DPK BRI tercatat Rp 1.029,00 triliun atau naik sebesar 9,93 persen yoy. Angka ini melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan nasional pada bulan Maret 2020 sebesar 9,54 persen.

Dana murah (CASA) juga masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 55,90 persen dari total DPK atau senilai Rp 575,18 Triliun. Sementara itu, dari sisi permodalan, BRI mencatat rasio capital adequacy ratio (CAR) 18,56 persen di akhir kuartal pertama tahun 2020.

Angka CAR itu mencerminkan modal BRI cukup kuat untuk melakukan ekspansi dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. "LDR BRI di kuartal I 2020 tercatat sebesar 90,45 persen,” ujar Sunarso.

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia sebelumnya memproyeksi pertumbuhan kredit baru akan terjadi pada kuartal IV/2020, meskipun harus dibarengi dengan penjaminan dari pemerintah.

Direktur Utama LPPI Mirza Adityaswara mengatakan pada kuartal II/2020 dan kuartal III/2020 tidak akan ada pertumbuhan kredit. Pada kuartal IV/2020 bisa saja terjadi pertumbuhan kredit karena pemerintah yang memberikan penjaminan kredit modal kerja melalui Jamkrindo dan Askrindo.

Sementara itu, program penjaminan kredit untuk UMKM dapat diberikan secara langsung yang khusus hanya untuk BUMN atau melalui badan usaha penjaminan yang ditunjuk. Terkait dengan potensi penjaminan, dia mengungkapkan Kementerian Keuangan masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Perekonomian dan Data OJK.

Program ini bertujuan agar perbankan mampu memberikan kembali saluran kredit kepada sektor usaha terutama kelompok menengah kecil agar ekonomi bisa bergerak kembali. "Tergantung bank mau memanfaatkan (penjaminan kredit UMKM) untuk menopang sektor UMKM untuk tumbuh lagi," katanya dalam acara Halalbihalal BRI.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

1 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

1 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

4 hari lalu

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).


Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

6 hari lalu

BCA. Tempo/Tony Hartawan
Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.


Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

7 hari lalu

Ilustrasi BSI, 8 Juni 2021. REUTERS/Willy Kurniawan/ File photo
Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

8 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

8 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

9 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

14 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.