Pada penutupan perdagangan Rabu 3 Juni 2020 kemarin, nilai tukar rupiah menguat 2,22 persen ke level Rp14.095. Sedangkan harga emas Antam turun Rp 16.000 per gram menjadi Rp 904 ribu.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan harga emas tidak lepas dari rencana penerapan kenormalan baru atau new normal di sejumlah negara. Pasalnya hal itu telah memberikan euforia akan pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi.
“Rencana new normal di Indonesia memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta untuk masuk ke investasi aset berisiko,” katanya kepada Bisnispada Rabu 3 Juni 2020.
Menurut Ariston, minat investor terhadap aset berisiko saat ini sedang tinggi maka itu harga emas yang termasuk sebagai aset aman sedikit tertekan. Adapun yang menjadi satu-satunya sentimen positif saat ini adalah stimulus besar bank sentral AS.
Ariston memperkirakan hari ini harga emas bakal menguji US$1.690 untuk level support dan US$1.740 untuk level resistance. Selain itu, pelemahan emas ikut mendorong penguatan rupiah terhadap dolar. “Rupiah masih berpotensi ke Rp14.000,” katanya.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS