TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti menyampaikan bahwa perseroan akan melakukan persiapan dalam menyambut masa New Normal. Menurutnya, KCI sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk tahapan operasi KRL di masa new normal, namun masa berlakunya belum ditetapkan.
"Karena masih menunggu evaluasi PSBB selama ini, dan ada pembahasan dengan pemerintah pusat maupun daerah," kata Wiwik dalam diskusi virtual, Selasa, 2 Juni 2020.
Menurut dia, ada tiga tahap yang akan dilakukan KCI untuk mengoperasikan kereta komuter atau KRL di masa new normal. Untuk tahap pertama adalah tahap adaptasi, karena ada PSBB yang selesai pada 4 Juni dan ada yang masih melaksanakan PSBB sampai 14 Juni.
Pada tahap pertama atau adaptasi ini, KCI akan mengoperasikan 770 sampai 783 kereta dengan jumlah 88 loop. KRL ini akan beroperasi dari pukul 04.00 hingga 18.00. "Untuk jumlah penumpang kereta tahap pertama dibatasi 80 penumpang per kereta, itupun protokolnya adalah menggunakan masker," ujar Wiwik.
Adapun di tahap kedua, KCI berencana menambah operasional KRL dengan 885-900 kereta. Adapun jumlah loop tetap 88. "Kami tambah untuk menambah kapasitas angkutnya jam 4 sampai jam 20.00," Wiwik menerangkan.
Pada tahap kedua ini, jumlah penumpang kereta ditambah menjadi 102 penumpang per kereta. Namun, penumpang wajib menggunakan masker, face shield dan pakaian lengan panjang. Penumpang juga tidak boleh berbicara di dalam Kereta / KRL. "Juga himbauan tidak boleh berbicara via handphone di dalam kereta," ujar Wiwik.
Selain itu, penumpang juga wajib menggunakan sarung tangan. Ketentuan lainnya, penumpang dengan usia lebih dari 60 tahun hanya diperbolehkan menggunakan KRL di jam non peak hour (10.00 sampai 14.00). Adapun pedagang yang membawa barang dagangan diberikan kesempatan menggunakan KRL pada jam keberangkatan pertama saja. Sementara balita sama sekali tidak diperkenankan naik KRL. "Dan usulan distribusi jam kerja masuk kantor yang lebih merata," Wiwik merinci.
Terakhir, pada tahap ketiga new normal, KRL yang akan beroperasi sebanyak 991-1001 kereta. Jumlah itu untuk menampung 140 penumpang. Adapun ketentuan yang berlaku pada tahap ketiga sama dengan tahap kedua.