TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) agar tidak hanya berperan dalam mengeluarkan sertifikasi halal, tetapi juga membangun industri halal.
Hal itu disampaikan dalam acara halalbihalal bersama LPPOM MUI secara virtual. Dia mengatakan sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, kehadiran negara untuk melindungi umat Islam dari muamalah yang tidak syariah adalah kewajiban.
Untuk itu, peran LPPOM MUI dalam mengeluarkan sertifikasi halal sangat penting untuk menciptakan kemaslahatan umat. Terlebih Indonesia dinilai berpeluang besar menjadi produsen halal terbesar di dunia.
Ma'ruf Amin menyebutkan, hal itu juga akan mendorong cita-cita memasarkan produk halal Indonesia agar dapat digunakan di seluruh dunia, tidak hanya konsumsi dalam negeri tapi juga konsumsi luar negeri.
"Walhasil Indonesia bisa menjadi negara yang menentukan kehalalannya, baik dari aspek sertifikasi dan aspek produksi,” kata Ma'ruf Amin seperti dikutip dari siaran pers, Senin malam, 2 Juni 2020.
Saat ini sertifikasi halal yang dikeluarkan LPPOM MUI selain diakui di Indonesia juga diakui dunia. Hal tersebut jugberkat upaya MUI berperan menggabungkan komisi fatwa yakni fatwa ulama, dengan komite audit yakni penelitian yang dilakukan LPPOM.
“Cara sistem kerja kita telah diakui dan diterapkan secara global. Hal ini membuat MUI menjadi acuan dan standar sertifikasi halal bagi hampir 50 lembaga sertifikasi di dunia,” kata Ma'ruf Amin.
Acara halalbihalal secara virtual ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama yang juga Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim dan Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas.
BISNIS