TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Gerindra, Kamrussamad, mengkritik langkah pemerintah dalam memetakan alokasi anggaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurut dia, alih-alih difokuskan untuk sektor riil yang terdampak wabah corona, dana itu sebagian besar malah digelontorkan untuk perusahaan BUMN.
Bahkan, berdasarkan data yang dihimpun anggota Komisi XI DPR itu, pemerintah juga mengucurkan anggaran untuk proyek B-30 di tengah pandemi. Kebijakan pemerintah ini, kata Kamrussamad, tidak tepat dengan momentum yang tengah dihadapi negara.
"Ini menggelikan. Pemerintah ingin supaya industri CPO bisa berkompetisi dan mendapatkan apresiasi. Apakah tepat membangun opini seperti ini di tengah pandemi?" tutur Kamrussamad dalam diskusi yang digelar secara virtual bersama Kahmi Preneur, Senin, 1 Juni 2020.
Politikus Partai Gerindra ini berpandangan, semestinya pemerintah memiliki prioritas untuk sektor-sektor yang akan dipulihkan. Misalnya sektor pariwisata hingga UMKM yang kini terancam tumbang.
Adapun saat ini, pemerintah berencana mengucurkan stimulus untuk 12 perusahaan pelat merah yang dianggap terdampak Covid-19. BUMN tersebut adalah PLN, Hutama Karya, Bulog, Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia (KAI), Perkebunan Nusantara, Bahana, Permodalan Nasional Madani, Perumnas, Pertamina, dan Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).
Kedua belas perseroan ini menerima skema dana dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya, penyertaan modal pemerintah, dana kompensasi, hingga dana talangan investasi.