TEMPO.CO, Yogyakarta- Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan akan memulai rapid test acak Covid-19 pada awal Juni 2020 ini. Sasaran program tes cepat adalah para pedagang di 30-an pasar tradisional atau pasar rakyat di seluruh kota. Setelah rapid test pedagang selesai, selanjutnya akan menyasar pengunjung.
Selain pasar tradisional, rapid test acak untuk melacak perkembangan kasus Covid pasca-Lebaran itu juga akan menyasar sejumlah cafe dan restoran serta beberapa mall. "Rapid test acak di pasar, cafe, restoran dan mall ini jadi sampel untuk melihat apa sebaran Covid di Yogya masih aktif atau mulai mereda," ujar Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi Senin 1 Juni 2020.
Rapid test itu juga untuk mencari orang orang yang sebenarnya bergejala atau keluarganya sudah terkena, namun tidak memeriksakan diri.
Heroe yang juga Wakil Walikota Yogya itu menuturkan rapid acak ini melibatkan tim epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya dengan tahapan pertama pasar tradisional.
Kuota pertama disediakan 250 rapid test. Setiap peserta yang dipilih hanya dilakukan rapid test sekali. Kalau hasilnya reaktif maka peserta itu akan langsung menjalani test swab.
Heroe mengatakan rapid test acak digelar setelah melihat kasus dan angka perkembangan Covid-19 di Kota Yogya yang belakangan ini perkembangannya sangat landai alias tidak kunjung diketemukan kasus baru. "Pertambahan konfirmasi kasus positif hanya berasal dari PDP (pasien dalam pengawasan) yang hasilnya sudah keluar swab-nya. Artinya di luar yang ada dalam daftar kasus ODP, PDP dan konfirmasi positif itu tidak muncul lebih dari dua minggu ini," ujar Heroe.
Saat ini kasus terkonfirmasi positif di Kota Yogya ada 8 kasus, PDP 11 kasus dan ODP (orang dalam pemantauan) 63 kasus. "Jadi rapid acak dan tes swab ini juga upaya untuk memastikan bahwa tidak ada sebaran atau kasus yang belum muncul atau kasus yang selama ini tidak terdeteksi di masyarakat," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO