Deva menjelaskan, rencana itu telah melalui kajian yang disetujui kedua belah pihak. "Alasan memilih FSO daripada tangki darat salah satunya agar tidak perlu melakukan pembebasan lahan terlalu banyak. Lagipula di sekitar lokasi blok itu kawasannya padat penduduk," ujarnya ketika menghubungi, Tempo, Rabu (10/9).
Oleh sebab itu pihaknya menyayangkan pernyataan mantan Direktur Utama Pertamina EP Hestu Bagiyo yang mengatakan tidak terlibat dalam rencana itu. Padahal, menurutnya, Hestu juga menandatangani kajian memakai FSO tersebut.
"Proyek ini adalah joint operating agreement. Pertamina dan Exxon masing-masing menguasai 50 persen kepemilikan. Jadi, kami duduk sama-sama," katanya.
Sorta Tobing