TEMPO.CO, Jakarta – Tercatat per Jumat 29 Mei 2020, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2020 ini telah mencapai Rp 6,37 triliun untuk 63.077 unit rumah, atau telah mencapai 61,54 persen.
Adapun, dengan jumlah tersebut, total penyaluran FLPP sejak 2010 hingga 29 Mei 2020 mencapai Rp50,74 triliun untuk 718.679 unit rumah.
“Walaupun pandemi Corona masih berlangsung hingga saat ini, PPDPP tetap menjalin koordinasi secara rutin terhadap bank pelaksana dan para asosiasi pengembang dengan memanfaatkan forum virtual dan penerapan teknologi informasi yang dikembangkan,” kata Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin, melalui siaran pers, Sabtu 30 Mei 2020.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan perumahan (PPDPP) mengaku kinerjanya tak terhambat karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Arief juga mengatakan bahwa PPDPP akan menggencarkan penggunaan teknologi agar layanan PPDPP dalam menyalurkan FLPP bisa semakin cepat.
Pemerintah melalui PPDPP pada 2020 ini menempatkan anggaran penyaluran FLPP sebesar Rp11 triliun yang terdiri atas Rp9 triliun dana DIPA 2020 dan Rp2 Triliun dari pengembalian pokok untuk 102.500 unit rumah.
Pada tahun ini, PPDPP juga sudah mulai menerapkan aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) bagi masyarakat yang ingin mangajukan KPR FLPP. Peran dari pengembang adalah menyediakan ketersediaan pasokan hunian dengan memasukkan data huniannya ke dalam SiKasep Untuk Pengembang (SiKumbang).
Kedua aplikasi ini saling terhubung untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat melalui konsep pasokan dan permintaan. Sehingga, diharapkan saat ini masyarakat berpenghasilan rendah dapat lebih diposisikan sebagai subyek dalam pemenuhan Program Sejuta Rumah.