Oleh sebab itu, Ellen mengungkap bahwa pihak pengelola mal kini telah mempersiapkan diri terhadap kenormalan baru, lewat Standard Operating Prosedure (SOP) dan protokol kesehatan yang akan dipraktikkan, di antaranya:
- Menyediakan pengukuran suhu tubuh di berbagai entrance masuknya karyawan dan pengunjung (pengunjung atau karyawan ditolak masuk mal bila suhu tubuh cukup tinggi).
- Pengunjung dan karyawan wajib memakai masker, di mana tim security akan mengontrol tentang ketaatan ini.
- Menyediakan hand sanitizer di beberapa lokasi.
- Mengontrol tidak ada pengunjung yang berkumpul di satu tempat, selalu menjaga physical distancing.
- Untuk lift dan excalator juga dibatasi agar tetap menjaga jarak satu dengan lainnya.
- Resto dine-in juga dibatasi jaraknya.
- Foodcourt dilakukan pengaturan kursi dan meja berjarak aman.
- Pengelola akan secara rutin meningkatkan pembersihan gedung dan fasilitasnya dengan juga melakukan desinfektan.
- Setiap mal akan mempunyai tim pengendali Covid-19.
"Ruang publik mal rata-rata berukuran cukup besar dengan memiliki banyak pintu masuk serta juga memiliki koridor yang cukup lebar. Jadi physical distancing akan lebih terjaga dengan baik," Ellen menjanjikan.
Selain itu, Ellen mengungkap bahwa dari segi pengontrolan Pemprov terhadap mal anggota APPBI selama PSBB, semua anggota tercatat mengikuti protokol kesehatan dan peraturan selama PSBB. "Belum pernah kami mendapatkan komplain tentang anggota kami. Semua siap mengikuti arahan. Ini juga tentu bisa menjadi satu dari sekian pertimbangan pihak Pemprov DKI untuk membuka kembali mal di DKI," tuturnya.
BISNIS