TEMPO.CO< Jakarta - Hampir 70 persen pesawat Garuda Indonesia dikandangkan pasca-pemerintah mengeluarkan aturan pelarangan mudik di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selama diistirahatkan alias di-grounded, burung besi milik perseroan pelat merah ini tetap menjalani perawatan rutin atau prolonged inspection.
Dikutip dari Instagram resmi maskapai, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi menerangkan perawatan berkala tersebut penting dilakukan agar armada tetap layak terbang saat nanti kembali dioperasikan. Adapun menurut dia, ada beberapa tahap perawatan yang mesti dilalui masing-masing maskapai.
"Tahapannya dilakukan sesuai dengan (jenis) aircraft (pesawat) masing-masing," ucapnya, 22 Mei 2020.
Tahap pertama, teknisi maskapai akan mengecek mesin pesawat. Dalam proses pengecekan ini, teknisi sekaligus akan menutup exhaust atau pembuangan untuk mencegah masuknya beragam partikel ke dalam mesin.
Kemudian pada tahap kedua, teknisi akan mengecek bagian kabin secara rutin. Selama pengecekan, teknisi sekaligus akan membersihkan dan menjaga bagian dalam bodi pesawat tersebut.
"Setiap 14 hari kami buka agar udara mengalir. Ini dilakukan kalau pesawat lama di-grounded," tuturnya.
Untuk menjaga agar kursi di dalam kabin tetap bersih, petugas umumnya akan mencopot pembungkus atau cover tempat duduk. Cover ini disimpan dan akan dipasang kembali saat maskapai siap terbang.
Kemudian untuk tahap ketiga, saat maskapai sudah siap terbang nanti, teknisi akan melakukan persiapan lebih dulu. "Pesawat akan kami ambil dari storage 2-3 hari sebelumnya, kami cek semua, termasuk kabin sistem agar pesawat tetap aman," ujar Rahmat.
Rahmat memastikan, saat pesawat kembali mengudara, seluruh komponennya telah melalui proses pengecekan. Sehingga, penumpang nantinya akan melakoni perjalanan dengan kondisi aman dan nyaman.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA