TEMPO.CO, Banjarbaru - Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan melayani empat penerbangan sehari menjelang Lebaran Idul Fitri saat ini.
"Rata-rata per hari untuk penerbangan yang reoperate atau beroperasi kembali kisaran 4-5 flight dengan okupansi 50 persen ke bawah sesuai protokol kesehatan," kata General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Indah Preastuty di Banjarbaru, Sabtu, 23 Mei 2020.
Baca Juga:
Jumat kemarin, ungkap Indah, ada empat flight keberangkatan yaitu ID 6213 ke Jakarta 70 orang, Jt 313 ke Surabaya 87 orang, Jt 227 ke Surabaya 87 orang, Jt 327 ke Jakarta 78 orang. Total penumpang yang berangkat 323 pax. Sementara untuk kedatangannya kurang lebih 65 pax.
Indah mengungkapkan, rute saat ini yang sudah berjalan mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yaitu ke Jakarta, Surabaya dan Balikpapan.
Sedangkan jumlah pesawat tergantung penumpang. Bahkan terkadang sehari hanya 1 flight tetapi bisa juga lebih seperti yang terjadi dua hari terakhir.
"Prinsipnya terpenuhi protokol kesehatan sesuai regulasi yang sudah ditetapkan. Sebelum diperbolehkan berangkat, calon penumpang wajib memenuhi dokumen yang diperiksa oleh Tim Gugus Tugas bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin," katanya.
Communication & Legal Section Head Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin Aditya Putra Patria menambahkan, Angkasa Pura I selalu berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam memperketat pemeriksaan penumpang melalui pemeriksaan suhu tubuh, sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 hingga melakukan simulasi penanganan suspect bagi penumpang pesawat udara yang teridentifikasi tertular Covid-19.
Selain itu, area-area publik di bandara dan kantor administrasi juga disediakan hand sanitizer di banyak titik serta secara berkala (1 sampai 4 kali sehari) selalu dilakukan penyemprotan dengan disinfektan.
Sedangkan untuk petugas operasional di bandara, manajemen mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD) mulai dari kacamata pelindung, masker N95, sarung tangan, serta cairan pembersih tangan. Selain itu, konsep physical distancing diterapkan secara maksimal dengan mengatur jarak minimal satu meter antar orang di area pelayanan publik melalui penempelan stiker panduan jarak.
"Pernah ada penumpang yang hasil rapid test reaktif, langsung diantar ke karantina. Ini sebagai bentuk ketegasan kami bersama KKP agar area terminal dan kabin pesawat benar-benar steril," kata Aditya.
ANTARA