TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan marketplace lending, Investree, mencatat peningkatan dalam jumlah pemberi pinjaman dan peminjam di periode Ramadan serta selama periode Covid-19 belakangan ini. Berdasarkan data perseroan, peningkatan siginifikan terjadi pada peminjam dari sektor kesehatan.
Kenaikan tersebut terjadi diduga lantaran tingginya kebutuhan sektor ini untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan bahwa Investree berkomitmen penuh dalam mendukung UKM Indonesia untuk tetap beroperasi dan bangkit di masa pandemi ini melalui dukungan di sisi cash flow.
“Kami juga sangat senang dapat mendukung Borrower di sektor kesehatan sehingga dapat memudahkan mereka dalam bekerja untuk mengatasi penyebaran virus yang telah merenggut nyawa ribuan orang ini,” kata Adrian dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Mei 2020.
Di samping dari sektor kesehatan, jumlah peminjam di Investree juga mengalami kenaikan pada bulan Ramadan karena adanya peningkatan kebutuhan untuk THR karyawan yang kebanyakan dari pengusaha UKM.
Hingga akhir bulan Mei 2020, Investree membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 5,68 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 4,08 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16 persen per tahun. Sedangkan tingkat keberhasilan pengembalian dana 90 hari atau TKB90 mencapai 97,75 persen.
PT Indosopha Sakti, salah satu peminjam yang bergerak bidang peralatan kesehatan, mengakui bahwa dengan adanya dukungan pnjaman tersebut, mereka dapat menyalurkan kebutuhan rumah sakit yang terus meningkat tanpa khawatir akan adanya keterlambatan dalam pembayaran dan menghambat produksi.
Head of Finance Administration & Sales Marketing PT Indosopha Sakti, Flavia Aybie, mengatakan bahwa di situasi seperti sekarang, walaupun bisnis sedang meningkat, tetap harus berpikir keras bagaimana cara membuat bisnis terus bertahan. “Karena meningkatnya permintaan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan, kami sempat memiliki anggaran yang tidak cukup untuk membantu kekuatan medis yang membutuhkannya," tutur dia.
Karena itu, perseroan akhirnya memutuskan mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, kata Flavia, perusahaannya dapat memproduksi peralatan kesehatan dalam jumlah besar dan waktu singkat untuk membantu rekan-rekan di industri kesehatan. "Kami yakin dengan upaya kolektif ini dapat mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia."
CAESAR AKBAR