TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus bisa membaca pasar pada masa pandemi virus Corona atau Covid-19. Sebab, dengan adanya wabah ini, perilaku masyarakat berubah, misalnya dari yang biasanya belanja ke pasar konvensional beralih ke belanja online.
"Jauh-jauh hari Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) memberikan arahan ke saya untuk mempercepat transformasi (UMKM) ke online," kata Teten saat webinar, Rabu, 20 Mei 2020.
Teten menuturkan, hal itu menjadi prioritasnya untuk mendorong UMKM bisa masuk pasar digital. Dari catatannya, baru ada 13 persen dari total 64 juta UMKM yang tergabung dalam perdagangan online. "Kami merasa penting untuk mendorong UMKM kita ke eskosistem digital," ucapnya.
Dengan UMKM yang sudah masuk platform digital, Teten yakin keuntungan penjualan bisa naik 15-20 persen. Oleh karena itu ia mengajak kepada pelaku UMKM untuk melihat tren ini dengan positif. "Karena ke depan pun, perilaku kita akan berubah."
Lebih lanjut, Teten mengingatkan UMKM yang telah masuk pasar digital agar tak cepat puas. Pasalnya, UMKM juga harus bersaing dengan banyak merek terkenal agar bisa bertahan. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk menjaga kualitas barangnya dengan terus melakukan inovasi.
"Makanya penting kita menyiapkan kualitas produk UMKM, dan di pasar modal sudah ada papan akselerasi untuk mencari modal," tutur Teten. Dalam fase pemulihan nanti Kementerian Koperasi dan UKM akan mendorong transformasi UMKM dari pasar konvensional ke platform digital.
Teten mengungkapkan, saat ini antar kementerian sudah diminta oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membentuk struktur pemulihan bagi dunia usaha. Pihaknya pun telah menggandeng Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan guna memberikan kemudahan pembiyaan lewat perbankan. "Semua UMKM yang terdampak Covid-19 akan menerima fasilitas pemulihan," ujar Teten.