Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marak PHK, Perencana Keuangan Ingatkan Jangan Mudah Berutang

image-gnews
Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)
Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK di masa pandemi virus Corona atau Covid-19 seperti sekarang. Meski begitu, Financial Trainer Ligwina Hananto mengingatkan agar masyarakat yang kesulitan finansial untuk menghindari utang

Pasalnya, kata Ligwina, masih ada peluang bisnis yang berpotensi menghasilkan keuntungan dalam situasi pandemi virus Corona. Pesan ini disampaikan Ligwina terutama untuk mereka yang sudah tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan tetap.

“Penting menghindari utang. Khawatirnya kalau cepat berutang untuk bertahan, padahal tidak ada penghasilan. Justru akan bahaya ke depannya karena tidak mampu bayar cicilan,” kata Ligwina saat live instagram dengan penyanyi Cynthia Lamusu, Senin, 18 Mei 2020.

Menurut Ligwina, justru yang paling penting sat ini adalah belajar berdagang atau bisniskecil-kecilan sebagai salah satu solusi dapat bertahan di tengah pandemi. Namun demikian, ada empat perubahan perilaku konsumen yang perlu dipertimbangkan, apabila memutuskan untuk berbisnis.

Salah satunya adalah perubahan aktivitas masyarakat yang kini menjadi lebih banyak di rumah saja. Konsumen akan lebih peduli kebutuhan primer seperti makanan atau kesehatan, go digital, dan empati. “Kalau mau dagang harus fokus di empat hal itu tadi. Jangan asal jualan apa yang kita punya saja,” kata Ligwina.

Lantas bisnis seperti apa yang memiliki peluang bagus dalam kondisi saat ini? Menurut Lidwina, salah satunya adalah kebutuhan primer makanan atau kesehatan. “Bisnis bahan makanan laku banget,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, dengan go digital, produk tersebut lebih baik dijual melalui online. Terlebih bisnis konvensional di tengah pandemi mengalami penurunan omzet akibat adanya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

Selanjutnya, adalah empati. Menurut Ligwina, hal tersebut dapat diterapkan dengan berbisnis sambil berdonasi. “Misalnya jualan puding roti yang bisa untuk 40 orang sehingga bisa dibagikan untuk takjil."

Selain itu, seorang perempuan juga tidak hanya bisa bergantung dengan suami. Perempuan juga memiliki ruang untuk mengokohkan pondasi keuangan keluarga. “Istri juga dapat berkontribusi, penting memberikan ruang bagi ibu rumah tangga untuk berhubungan dengan finansial. Jangan melimitasi di satu profesi,” ucapnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 jam lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

19 jam lalu

Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

21 jam lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

11 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

18 hari lalu

Pedagang kaki lima menjual buah-buahan dan sayuran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 30 Mei 2022. Pada hari Senin, penduduk setempat mengisi perangkat listrik dari generator dan bertukar makanan dan pakaian di pasar jalanan dadakan. REUTERS/Alexander Ermochenko
Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

19 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

24 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

25 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

25 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?