TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memastikan pendaftaran program Kartu Prakerja akan dibuka pasca-Lebaran. Ia mengakui, pembukaan gelombang ini sempat terkendala karena sinkronisasi data.
"Kami memohon maaf karena ada keterbatasan dari sisi kami. Kami harus melakukan pengecekan-pengecekan dan sinkronisasi dari sistem digital platform, lembaga pelatihan, peserta, PMO, dan lembaga keuangan," ucapnya dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Selasa, 19 Mei 2020.
Baca Juga:
Denni mengungkapkan, setelah gelombang empat dibuka, pendaftar kartu prakerja yang belum terjaring pada gelombang sebelumnya bisa kembali mengikuti seleksi. Pendaftar pun tidak perlu mengikuti proses sejak awal.
Adapun hingga gelombang tiga, Denni mencatat jumlah pendaftar kartu prakerja telah mencapai 10,4 juta orang. Sedangkan jumlah peserta terseleksi selama tiga gelombang sebanyak 680 ribu orang.
Total pendaftar kartu prakerja melampaui jumlah peserta terjaring karena pemerintah hanya menargetkan penerima manfaat sebesar 5,6 juta hingga akhir 2020. Sementara itu, per gelombang, jumlah peserta terseleksi hanya 168-200 ribu orang.
Dari seluruh peserta yang terjaring dalam tiga gelombang, Denni mengungkapkan jumlah penerima manfaat yang telah menuntaskan pelatihan online sebanyak 350 ribu orang. Dari jumlah itu, 300 ribu orang terdata sudah mendapatkan insentif pasca-pelatihan.
Peserta Kartu Prakerja akan memperoleh stimulus senilai Rp 3,55 juta. Sebanyak Rp 1 juta akan dimanfaatkan untuk pelatihan yang bisa dipilih di lebih dari 200 lembaga. Sedangkan Rp 2,4 juta lainnya akan diberikan secara tunai dan bertahap selama empat bulan. Adapun Rp 150 ribu lainnya bakal digunakan untuk biaya survei.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA