TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan perusahaan-perusahaan pelat merah untuk siap menghadapi fase new normal atau normal baru yang saat ini sedang dikaji pemerintah.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni mengatakan BUMN seharusnya bisa menjadi percontohan untuk bisa segera menggerakkan masyarakat menuju ke fase new normal tersebut. "Karena BUMN mungkin menjadi lokomotif bagi sepertiga kegiatan ekonomi kita," kata Alex diskusi secara virtual, Senin 18 Mei 2020.
Oleh karena itu, Alex berharap perusahaan BUMN bisa mengajak masyarakat bersama-sama menuju fase new normal secara alamiah, akibat adanya perubahan perilaku saat masa pandemi ini. "Jadi bukan karena new normal yang ditetapkan dengan keputusan. Tapi karena perilaku hidup masyarakat pun telah berubah menjadi lebih baik (sesuai protokol kesehatan Covid-19)," ujarnya.
Alex juga berpendapat, saat ini perilaku sebagian masyarakat sudah mulai menunjukkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Meskipun, ia juga mengakui bahwa sebagian masyarakat lainnya masih belum arahan pemerintah pada masa pandemi ini.
Lebih lanjut, ia mengidentifikasi, saat ini posisi masyarakat tengah berada di pertengahan antara zona berbahaya (seperti masa awal pandemi) dengan fase new normal. Oleh karen itu, pada masa inilah para perusahaan BUMN diharapkan bisa menjadi lokomotif dan pelopor, untuk mendorong masyarakat menuju fase new normal tersebut.
"Mudah-mudahan kita sudah ada di fase new normal ketika nanti vaksinnya sudah ketemu, sehingga kita bisa masuk ke zona di mana harapan hidup manusia lebih tinggi daripada sebelumnya," ujarnya.
Sebelumnya, beredar surat edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, nomor S-336/MBU/05/2020 untuk meminta seluruh Direktur Utama BUMN guna menyiapkan antisipasi skenario 'The New Normal' mulai 25 Mei 2020 mendatang.
Surat tersebut menjelaskan lima tahap skenario menuju fase normal baru. Tahap I sebagai fase persiapan yang akan dimulai pada 25 Mei, tahap II pada 1 Juni, tahap III pada 8 Juni, tahap IV pada 29 Juni, dan tahap V pada 13 dan 20 Juli sebagai tahap evaluasi.