TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono memastikan proyek jasa konstruksi bisa terus berlangsung di tengah wabah pandemi virus Corona atau Covid-19. Kuncinya, setiap proyek harus menerapkan protokol seperti yang tertera dalam Instruksi Menteri PUPR Nomor 02 Tahun 2020.
"Ini kami sudah buktikan bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan Covid. Jasa konstruksi ini jalan terus," ujar Basuki dalam konferensi video Seremonial Penyelesaian Span Terakhir Pekerjaan Erection Box Girder Proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani Makassar, Ahad, 17 Mei 2020.
Basuki mengatakan telah memrogramkan proyek padat karya di kementeriannya senilai Rp 11,8 triliun dan direncanakan bisa menyerap 605.000 tenaga kerja. "Sekarang sudah bekerja dan diatur jaraknya," tutur dia. Pekerjaan itu diperkirakan berlangsung 30-100 hari.
Dengan adanya protokol pencegahan Covid-19, Basuki mengakui jangka waktu penyelesaian proyek menjadi lebih panjang. Misalnya, pekerjaan dengan durasi 50 hari bisa menjadi 100 hari karena penempatan pekerjanya mesti diatur sesuai ketentuan.
Ternyata, tutur dia, setelah diterapkan dan dijalankan, pekerjaan proyek tersebut bisa dilakukan di tengah pandemi. Karena itu, ia mendorong para pekerja jasa konstruksi untuk tetap berjuang di situasi saat ini.
"Sekarang semua sedang kesulitan, jadi tidak hanya membagi sembako. Bagi sembako memang perlu, tapi apa iya mau begitu terus?" kata Basuki. "Kita harus membuka lapangan kerja sehingga orang bisa beraktivitas."
Salah satu proyek konstruksi yang terus berlangsung saat ini adalah pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani Makassar. Proyek tersebut kini telah memasuki tahap akhir pemasangan balok jembatan. Proyek Jalan Tol layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun ini.