TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai penundaan dan pembayaran secara mencicil tunjangan hari raya atau THR di satu sisi dapat mengurangi daya beli masyarakat. Namun di sisi lain, itu merupakan langkah pemerintah untuk membantu perusahaan mengurangi beban cash flow di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Dengan kelonggaran pemerintah ini, mungkin saja, perusahaan masih akan melanjutkan operasinya tanpa harus melakukan pemecatan pekerjanya," kata Josua saat dihubungi, Sabtu, 16 Mei 2020.
Dari sudut pandang tersebut, kata dia, terlihat pemerintah berusaha menekan tingkat pengangguran agar tidak semakin tinggi. Hal itu karena di tengah krisis ini, kondisi keuangan banyak perusahaan cenderung ketat.
Josua melihat pemerintah sedang mencegah penurunan konsumsi masyarakat yang lebih lanjut lagi. Apalagi, pemerintah hanya mengizinkan pengalihan atau angsuran THR, bukan penghapusan. Sehingga, pendapatan masyarakat tidak berkurang secara nominal.
"Meskipun demikian, kepastian dan berlanjutnya kembali aktivitas perekonomian akan sangat mempengaruhi keberlangsungan cash flow perusahaan ke depannya," ujar Josua.