TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny Gerald Plate mengungkapkan transaksi jual-beli barang melalui e-commerce selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19 melonjak hingga 30 persen. Tren ini juga terjadi untuk sektor-sektor ekonomi digital lainnya.
"Kita melihat situasi ini memang banyak tantangannya. Tapi di sisi lain juga banyak kesempatan, khususnya bagi pelaku ekonomi digital," ujar Johnny dalam konferensi virtual, Jumat, 15 Mei 2020.
Selain e-commerce, Johnny memaparkan peningkatan aktivitas digital juga terjadi untuk penggunaan aplikasi khususnya yang menyediakan layanan kesehatan. Menurut dia, pengguna aplikasi kesehatan melonjak hingga enam kali lipat atau 600 persen dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Kondisi yang sama terjadi untuk perusahaan fintech. Menurut dia, nilai transaksi fintech untuk pembelian di platform e-commerce naik 100 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa. Johnny menuturkan, kondisi ini akan mempercepat transformasi ekonomi digital di dalam negeri.
Ia berharap, tahun ini potensi ekonomi digital dapat digenjot lebih baik dari tahun sebelumnya. Menyitir data Google, Temasek, dan Baik & Company, Johnny mengungkapkan bahwa realisasi ekonomi digital Indonesia sepanjang pada 2017 tercatat sebesar US$ 8 milar.
Baca Juga:
Sedangkan pada 2019, ekonomi digital negara telah mencapai US$ 40 miliar. Lantas, pada 2025, diprediksi ekonomi digital RI akan tembus US$ 113 milar. Didorong situasi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat tetap di rumah, Johnny meyakini realisasi pertumbuhan ekonomi digital akan lebih agresif.
Perusahaan teknologi global periklanan, Criteo S.A, melalui hasil risetnya menunjukkan bahwa sekitar setengah dari semua negara di dunia mengalami peningkatan angka penjualan digital setelah adanya pandemi corona. Pauline Lemaire, Director of Account Strategy Criteo for Large Customers, SEA, Hong Kong and Taiwan bahkan memperkirakan, dengan adanya bulan Ramadan, lonjakan pembelian e-commerce diperkirakan meningkat lebih tinggi karena umat Muslim akan mencari kebutuhan secara daring.
“Traffic web harian melonjak lebih dari 50 persen secara global. Perdagangan online sekarang telah menjadi esensial untuk konsumen Asia Pasifik ketika mereka berpindah ke platform online," katanya.
BISNIS