TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang memikirkan cara membuka pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, jika dibuka, harus ada physical distancing atau jaga jarak tiap pengunjung.
"Gimana saya mau coba, yuk kita buka Borobudur aja yuk. Tapi gimana ya nanti orang berkerumun. Saya kemarin punya ide gini, apakah mereka semua dikasih helm, atau kah mereka semua pakai hulahoop," kata Ganjar saat diskusi online Kamis, 14 Mei 2020.
Jika itu diterapkan, kata dia, tiap pengunjung akan memiliki jarak masing-masing satu meter.
"Itu kemarin kami bercanda sama teman-teman, sebab kalau tidak ini dunia pariwisata, kalau sedih sih tidak, tapi mereka sudah nangis darah," ujarnya.
Dia mengatakan hingga saat ini semua pariwisata di Jawa Tengah masih ditutup. Tidak hanya sektor pariwisata, kata dia, pandemi Corona menghantam para pelaku ekonomi, khususnya UMKM.
Dampak pandemi, membuat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah turun signifikan dari 5,2 persen jadi 2,6 persen.
Karena itu, Ganjar mengajak masyarakat bangkit dengan semangat entrepreneur yang memulai usaha dari nol dalam kehidupan normal baru (new normal).
Menurutnya, semua pihak tidak boleh terus bersedih karena Covid. "Covid ini anggap saja akan berjalan terus menerus, entah kapan minggatnya kita enggak pernah tahu. Maka kemudian kita dengan normal baru, mari kita hidup di sekitar kita memang ada covidnya," ujar Ganjar.
Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk harus menyediakan hand sanitizer di saku, masker dipakai, dan harus selalu jaga jarak.
HENDARTYO HANGGI