TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengatakan kemungkinan bakal ada fenomena mudik lokal di Surabaya dan sekitarnya menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah. GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad Hendri Taufik mengatakan sekitar 149.462 kendaraan akan keluar dari Surabaya melalui Gerbang Tol Kejapanan-Gempol mulai H-7 Lebaran. "Sekitar 58 persen atau 87 ribu kendaraan di antaranya akan menuju ke arah Malang," ujar Hendri dalam paparannya, Rabu, 13 Mei 2020.
Sedangkan sisanya, yakni sekitar 42 persen atau 62 ribu kendaraan, akan menuju ke arah Pasuruan melalui Gerbang Tol Gempol III. Adapun pada arus balik nantinya, Hendri mengatakan jumlah kendaraan melintas di jalan tol lebih besar ketimbang arus mudik.
Berdasarkan paparannya, ada sekitar 161 ribu kendaraan yang akan menuju ke Surabaya melalui Jalan Tol Gempol-Kejapanan. Sebanyak 94 ribu kendaraan diperkirakan masuk dari arah Malang dan 66 ribu lainnya dari arah Pasuruan.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti mengatakan puncak arus mudik 2020 akan terjadi pada 21 Mei 2020. Manajemen tetap memproyeksikan ada puncak mudik karena disinyalir masih ada perantau yang pulang kampung di tengah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung. "Puncak arus mudik terjadi pada H-3 Idul Fitri. Idul Fitri rencananya berlangsung pada 24 sampai 25 Mei 2020," tuturnya.
Arus mudik Lebaran 2020 diprediksi terjadi pada 21 Mei lantaran hari itu merupakan hari libur nasional, yakni Kenaikan Isa Almasih. Adapun puncak arus balik, kata dia, diperkirakan akan terjadi pada 25 Mei 2020 atau H+2 Lebaran.
Meski begitu, Jasa Marga memperkirakan lalu lintas mudik pada tahun ini bakal berbeda ketimbang tahun sebelumnya. Musababnya, ujar Fitri, volume kendaraan mudik tahun ini diperkirakan menurun 62,5 persen bila dibandingkan dengan kondisi lalu-lintas harian pada masa PSBB. Sedangkan pada masa arus balik, volume kendaraan di jalan tol diprediksi melorot 58,7 persen.