"

OPEC Ingin Tingkatkan Pembatasan Stok Produksi, Harga Minyak Naik

Reporter

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, New York - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB, 13 Mei 2020) setelah pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, mengatakan akan meningkatkan pembatasan pasokan pada Juni. Sedangkan anggota OPEC lain ingin menambah pemangkasan untuk periode yang lebih panjang dari yang disepakati pada April.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik US$ 1,64 atau 6,8 persen, menjadi menetap pada US$ 25,78 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik 0,38 dolar AS atau 1,2 persen menjadi ditutup pada US$ 29,98 per barel di London ICE Futures Exchange.

OPEC dan sekutu-sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada April memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni. Pemangkasan tersebut merupakan sebuah rekor pengurangan. Pemangkasan produksi dilakukan lantaran permintaan bahan bakar di seluruh dunia turun 30 persen akibat pandemi virus corona.

OPEC+ diperkirakan mengurangi pemangkasannya menjadi 8 juta barel per hari. Tetapi sumber mengatakan kepada Reuters mereka berharap OPEC+ mempertahankan pengurangan yang lebih besar.

Pada Selasa, empat sumber mengatakan kepada Reuters bahwa OPEC dan sekutunya ingin mempertahankan penurunan 9,7 juta barel per hari setelah Juni.

"Mereka tidak ingin mengurangi jumlah pemotongan," salah satu sumber OPEC mengatakan kepada Reuters.

Senin lalu, Arab Saudi mengatakan akan menambah pemotongan yang ada dengan mengurangi produksi 1 juta barel per hari bulan depan. Dengan demikian, Arab memangkas total produksi menjadi 7,5 juta barel per hari, turun hampir 40 persen dari April.

Uni Emirat Arab dan Kuwait juga berkomitmen untuk memangkas total tambahan 180 ribu barel per hari, menambah pengurangan yang disepakati produsen di bawah kesepakatan antara OPEC dan sekutunya.

"Gagasan bahwa Saudi, Kuwait dan UEA mengatakan bahwa mereka akan memberlakukan pemotongan yang lebih dalam daripada yang mereka sepakati pada awalnya, membantu pasar menemukan dukungan," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut .

Kazakhstan telah memerintahkan produsen di ladang minyak besar dan menengah untuk memangkas produksi sekitar 22 persen pada Mei hingga Juni. Sementara produksi dari wilayah minyak utama Rusia di Siberia barat diperkirakan turun 15 persen tahun ini, sejalan dengan kesepakatan OPEC+.

Badan Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan permintaan di seluruh dunia untuk minyak turun 8,1 juta barel per hari menjadi 92,6 juta barel per hari, sebuah revisi tajam dari laporan sebelumnya. EIA juga memangkas ekspektasi untuk pasokan AS pada 2020, sekarang mengalami penurunan 540 ribu barel per hari menjadi 11,69 juta barel per hari. Total pasokan dunia diperkirakan akan menjadi 95,2 juta barel per hari.

Negara-negara bagian penghasil minyak mentah AS telah mencatat pengurangan produksi, karena jatuhnya harga mendorong produsen independen dan terintegrasi untuk mengurangi operasi.

Data kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik minggu lalu sementara stok bensin turun.

Persediaan minyak mentah naik 7,6 juta barel menjadi 526,2 juta barel, kata API, sebuah kenaikan yang melebihi ekspektasi para analis untuk kenaikan 4,1 juta barel. Stok bensin turun 1,9 juta barel, sedikit lebih rendah dari 2,2 juta barel yang diprediksi para analis.

Data persediaan Badan Informasi Energi AS akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

ANTARA








Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China

2 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia menguat di rentang US$ 66,69 hingga US$ 73,84 per barel.


Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

3 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu
Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

PT Laba Forexindo Berjangka memprediksi harga minyak dunia melemah di rentang US$ 63,29 hingga US$ 71,48 per barel dalam perdagangan hari ini.


Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Menguat, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Menguat, Ini Penyebabnya

Harga minyak naik lebih tinggi pada Selasa, 21 Maret 2023, didorong oleh prospek jangka pendek yang membaik untuk sektor perbankan.


Harga Minyak Dunia Diperkirakan Melemah Hari Ini, Begini Kata Analis

6 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash
Harga Minyak Dunia Diperkirakan Melemah Hari Ini, Begini Kata Analis

Harga minyak mengikuti pasar ekuitas yang lebih rendah, dirundung oleh krisis sektor perbankan dan kekhawatiran tentang kemungkinan resesi.


Arab Saudi Ogah Jual Minyak ke Negara yang Berlakukan Batasan Harga

8 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman salam adu tinju dengan Presiden AS Joe Biden di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Arab Saudi Ogah Jual Minyak ke Negara yang Berlakukan Batasan Harga

Arab Saudi tidak akan menjual minyak ke negara yang memberlakukan batas atas harga pasokan. Membuat hubungan dengan AS kian panas.


Harga Minyak Berubah di Awal Sesi Asia, Khawatir Kenaikan Suku Bunga

15 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash
Harga Minyak Berubah di Awal Sesi Asia, Khawatir Kenaikan Suku Bunga

Harga minyak sedikit berubah di awal perdagangan Asia pada Jumat, karena para pedagang berhati-hati rencana kenaikan suku bunga oleh the Fed.


Harga Minyak Tergelincir di Asia, Tertekan Kekhawatiran Permintaan Global

23 hari lalu

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Harga Minyak Tergelincir di Asia, Tertekan Kekhawatiran Permintaan Global

Harga minyak tergelincir di perdagangan Asia pada Kamis sore, 2 Maret 2023, di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya persediaan minyak mentah AS.


Harga Minyak Melemah: WTI Tergelincir di Posisi 78,59 Dolar AS per Barel

38 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash
Harga Minyak Melemah: WTI Tergelincir di Posisi 78,59 Dolar AS per Barel

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April merosot 0,2 persen, menjadi ditutup pada 85,38 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.


Rusia Pangkas Produksi Minyak, Ekonom Sebut Harga Tergantung OPEC

41 hari lalu

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Rusia Pangkas Produksi Minyak, Ekonom Sebut Harga Tergantung OPEC

Rusia berencana memangkas produksi minyak bumi . Namun ekonom Indef mengatakan harga minyak dunia tergantung pada kebijakan OPEC.


Harga Minyak Diprediksi Jeblok ke USD 68 per Barel, Analis: Pasar Khawatirkan Resesi

48 hari lalu

Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk
Harga Minyak Diprediksi Jeblok ke USD 68 per Barel, Analis: Pasar Khawatirkan Resesi

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia masih akan melanjutkan tren pelemahan pada esok hari, Senin.