TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) akan menjadwalkan ulang penyelesaian empat proyek strategis pengembangan bandara yang menjadi prioritas kegiatan perseroan sepanjang 2020. Proyek tersebut terpaksa mundur dari jadwal lantaran adanya pandemi virus Corona.
"Kami tetap akan menyelesaikan, tapi ada proses penjadwalan ulang. Karena pada masa pandemi ini, persoalan utamanya adalah kami harus tetap bisa menjaga cashflow," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam wawancara virtual bersama Tempo, Selasa, 15 Mei 2020.
Faik merincikan, proyek yang terdampak penjadwalan ulang ialah pengembangan kapasitas penumpang di Terminal 1 Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Rencananya, proyek tersebut dikelarkan pada Mei 2020 untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Faik, selama ini pergerakan penumpang di bandara ini sudah melampaui jumlah kapasitas yang ada. Namun, dengan adanya pandemi, ia pun mencanangkan pengembangan terminal baru akan kelar pada Desember 2020.
Proyek yang terdampak selanjutnya adalah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Perseroan berniat menambah kapasitas penumpang bandara dari 7 juta per tahun menjadi 15 juta per tahun atau naik 47 persen dari kapasitas semula.
Bila mengacu pada rencana kerja perusahaan, proyek pengembangan bandara ini semestinya akan selesai pada akhir tahun 2020. Namun, setelah adanya musibah wabah, pengerjaan pengembangan fisik pun dihentikan sementara dan bandara itu baru diproyeksikan kelar pada pertengahan 2021.
Kemudian, Faik menyebutkan, penjadwalan ulang proyek itu juga akan diberlakukan untuk pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado yang masuk kawasan destinasi super prioritas pariwisata. Penyelesaian kegiatan ini rencananya mundur dari targer semula September 2020 menjadi Desember 2020.
"Kemudian untuk Bandara Internasional Pattimura Ambon yang semula akan selesai Maret 2020, ada beberapa pekerjaan kami freeze dan selesai Agustus 2020," katanya.
Dalam rencana kegiatan 2020, Angkasa Pura I memiliki tujuh proyek strategis pengembangan bandara. Tujuh bandara itu adalah Bandara Internasional Juanda, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Internasional Pattimura Ambon, Bandara Internasional Yogyakarya (YIA), Bandara Internasional Lombok, dan Bandra El Tari Kupang.
Hingga saat ini, perseroan telah merampungkan pengembangan Bandara El Tari Kupang dan YIA. Sedangkan pengembangan Bandara Internasional Lombok diperkirakan akan sesuai jadwal, yakni kelar pada Desember 2020 untuk mendukung pelaksanaan Moto GP di Mandalika pada tahun berikutnya.
Selama masa pandemi virus Corona, Angkasa Pura I telah melakukan penyesuaian belanja modal atau capital expenditure dari semula Rp 10,2 triliun menjadi Rp 6,3 triliun. Dengan begitu, perseroan memangkas belanja modal hingga Rp 3,9 triliun atau 39 persen untuk proyek investasi baru yang belum direalisasikan.
YOHANES PASKALIS