TEMPO.CO, Jakarta - Pelonggaran lockdown di sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat diharapkan dapat menjadi sentimen positif yang mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan. Selain itu, meredanya perang dagang juga diperkirakan akan menjadi katalis positif di bursa saham.
Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee memprediksi, pelonggaran lockdown di sejumlah negara menjadi sentimen positif pada perdagangan pekan lalu dan pekan depan. Dia memproyeksikan IHSG akan konsolidasi menguat dengan supportdi level 4.523 sampai 4.463. Adapun, resistancediperkirakan akan berada di level 4.726 hingga 4.747.
Pada akhir perdagangan pekan lalu IHSG parkir di zona merah dengan koreksi 0,25 persen ke level 4.597,430. Investor asing memberodong pasar modal dalam negeri dengan aksi jual dengan catatan net sell Rp812,53 miliar.
Secara kumulatif, dalam sepekan terakhir, IHSG tercatat menguat 0,66 persen. Akan tetapi, laju indeks telah terkoreksi 27,02 persen secara year to date(ytd).
“Mencermati data yang ada dan pelonggaran lockdown oleh negara Kawasan Eropa menunjukkan terkendalinya penambahan jumlah kasus baru. Ini menjadi sentimen positif di pasar modal pada pekan depan, tetapi akan menjadi negatif bila terjadi peningkatan yang signifikan dan terjadi mekanisme emergency brake,” analisis Hans.
Sementara itu, Hans mengatakan awal pekan lalu pasar sempat dikejutkan dengan potensi perang dagang jilid 2 antara AS dan Cina. Namun, tensi mereda setelah dilakukan pembicaraan via telepon pejabat kedua negara dan menjadi sentimen positif untuk pekan depan.
“Optimisme pelongaran lockdowndi Kawasan Eropa dan AS serta harapan meredanya ketegangan perang dagang Cina dan AS menjadi sentimen positif pasar pekan depan,” jelas Hans.
BISNIS