Sebelumnya dilaporkan sebanyak 51 karyawan Freeport di Tembagapura tercatat positif terjangkit virus Corona. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 orang pasien melakukan isolasi mandiri.
"Dari jumlah itu sebanyak sembilan orang dirawat di RS Tembagapura, Distrik Tembagapura, sedang lainnya dilakukan isolasi mandiri," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mimika dr. Raynold Ubra di Jayuapura, Sabtu 2 Mei 2020.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama sebelumnya menyebut pihaknya terus memperkuat upaya dan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika. Koordinasi ini dilakukan untuk melindungi karyawan dari risiko penyebaran virus Corona di seluruh area kerja dan lingkungan sekitar perusahaan.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan jaga jarak, menyiapkan fasilitas medis di Tembagapura dan Timika yang merupakan area kerja utama perusahaan, serta menutup akses memasuki Tembagapura.
Sejak awal Maret, kata Riza, Freeport telah menerapkan berbagai upaya mitigasi yang dapat melipatgandakan protokol kesehatan di area kerja seperti larangan masuk dan pembatasan perjalanan ke luar negeri, pemeriksaan suhu tubuh karyawan yang tiba di bandara dan terminal bus dan hendak memasuki area kerja. Karyawan yang terdeteksi dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius diwajibkan untuk tidak bekerja dan memeriksakan diri ke tim medis.
Freeport juga mengaku telah memaksimalkan pembatasan interaksi fisik dengan menutup sejumlah fasilitas seperti sekolah, tempat ibadah, dan restoran atau kafetaria di seluruh area kerja. Fasilitas umum yang tetap dibuka seperti kantin karyawan dan pasar swalayan, garis yang mengatur jarak antrean antar pengunjung telah disiapkan. Pembatasan jarak yang sama diterapkan pula dalam trem dan bus karyawan yang hanya beroperasi di dalam area kerja.
Tak hanya itu, Freeport juga menggiatkan standar kebersihan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja, menutup seluruh akses memasuki Tembagapura sejak 26 Maret 2020. Namun, seluruh kegiatan operasional pengangkutan logistik tetap dilakukan seperti biasa agar kebutuhan bahan-bahan pokok seperti makanan tetap terpenuhi. Perusahaan juga menggelar rapid test dan mempersiapkan prosedur penanganan serta akomodasi.
ANTARA