Atas temuan itu, tanggal 2 Mei 2020 dilakukan rapid test untuk 10 karyawan Indogrosir dan ditemukan 5 karyawan hasilnya reaktif. Rapid test dilanjutkan dengan tes PCR. Sampai dengan saat ini hasil uji laboratoriun PCR belum keluar.
Lalu tanggal 4 Mei 2020 kembali dilakukan rapid test kedua terhadap 94 karyawan supermarket ini, dan hasilnya 22 di antaranya reaktif. Sampai dengan saat ini belum dilakukan uji swab pada peserta tes tahap kedua masih menunggu rumah sakit.
Tahap ketiga, tanggal tanggal 5 Mei 2020 dilakukan rapid test kembali pada 196 karyawan dan ditemukan 30 di antaranya reaktif. Peserta tes Covid-19 tahap ketiga ini juga belum dilakukan uji swab karena masih menunggu kesiapan rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menuturkan belum mengetahui persis dari klaster manakah penularan awal karyawan Indogrosir Sleman yang sudah dinyatakan positif itu. Ia belum bisa memastikan jika penularan awal Indogrosir merupakan salah satu dari kluster besar penularan di Yogya, baik kluster Jamaah Tabligh Jakarta maupun Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Bogor. “Untuk karyawan yang positif pertama di Indogrosir itu, temuannya bukan dari hasil rapid test yang digelar tanggal 2 Mei,” ujar Joko.
PRIBADI WICAKSONO