Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPK: Beban Keuangan BPJS Kesehatan Capai Rp 521,46 M

image-gnews
Aktifitas pelayanan di kantor BPJS Kesehatan di Kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 5 November 2019. BPJS Kesehatan mengakui mulai ada peserta mandiri BPJS Kesehatan yang mulai pindah kelas setelah iuran naik. Tempo/Tony Hartawan
Aktifitas pelayanan di kantor BPJS Kesehatan di Kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 5 November 2019. BPJS Kesehatan mengakui mulai ada peserta mandiri BPJS Kesehatan yang mulai pindah kelas setelah iuran naik. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menemukan adanya sejumlah permasalahan yang membebani keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan hingga Rp 521,46 miliar.

Dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2019, BPK menemukan adanya beban keuangan yang ditemukan dari pemeriksaan terhadap BPJS Kesehatan, instansi kesehatan terkait, Kementerian Kesehatan, dan 64 Pemerintah Daerah yang mencakup Dinas Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
 
Selain itu, BPK menemukan adanya sejumlah permasalahan signifikan, misalnya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang merujuk diagnosis spesialistik atau pelayanan kesehatan oleh dokter spesialis, tetapi diagnosis akhir dokter di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) merupakan nonspesialistik.
 
Proses itu berlangsung baik di FKTP pemerintah dan membebani keuangan BPJS Kesehatan senilai Rp 53,71 miliar pada 2018 dan R p27,43 miliar pada Semester I 2019. Adapun, proses di FKTP swasta membawa beban keuangan Rp 40,32 miliar pada 2018 dan Rp 21,26 miliar pada Semester I 2019, sehingga total seluruhnya menjadi Rp 142,72 miliar.
 
BPK pun menemukan adanya beban keuangan dari diagnosis atas 144 penyakit yang seharusnya dapat dilakukan pengobatan di FKTP tanpa rujukan ke FKRTL. Hingga Juli 2019, terdapat 821 kode diagnosis nonspesialistik atas 144 diagnosis penyakit yang harus selesai di FKTP, dari yang sebelumnya terdapat 153 kode diagnosis nonspesialistik.
 
"Akibatnya, potensi beban biaya manfaat akibat masih diterapkannya 153 kode diagnosis nonspesialistik selama 2018 dan semester I 2019 untuk FKTP pemerintah sebesar Rp 68,94 miliar atau terdapat perbedaan 84,94 persen, dan FKTP Swasta sebesar Rp 58,03 miliar atau terdapat perbedaan 94,22persen jika dibandingkan menggunakan 821 kode diagnosis nonspesialistik," demikian dikutip dari laporan tersebut, Rabu, 6 Mei 2020. 
 
Selain itu, terdapat rujukan kelainan refraksi mata ke FKRTL yang seharusnya dapat disesuaikan di FKTP pemerintah. Akibatnya, hal tersebut membebani keuangan BPJS Kesehatan Rp 154,53 miliar pada 2018 dan Rp 97,24 miliar pada Januari–Oktober 2019, sehingga jumlahnya menjadi Rp 251,77 miliar.
 
BPK pun menemukan adanya permasalahan lain yang perlu diselesaikan oleh BPJS Kesehatan, seperti pembayaran kapitasi yang belum didasarkan kepada jumlah peserta aktif yang terdaftar di FKTP sesuai data mutakhir. Berdasarkan temuan BPK, ada 10,17 Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak valid dan 94.886 NIK ganda.
 
"Akibatnya, pembayaran kapitasi berdasarkan jumlah peserta aktif berpotensi tidak valid," tertulis dalam laporan tersebut.
 
Terdapat pula masalah pembayaran klaim dana nonkapitasi dan promotif preventif kepada FKTP milik pemerintah dan swasta yang belum tepat waktu. Terdapat keterlambatan lebih dari 30–74 hari dengan dana sebesar Rp65,39 miliar, sehingga dana tersebut tidak dapat segera dimanfaatkan oleh FKTP.
 
BPK pun menemukan adanya potensi benturan kepentingan dari migrasi oleh dinas kesehatan atas 4.514 peserta penerima bantuan iuran (PBI) daerah dari puskesmas ke klinik milik swasta. BPK menilai bahwa hal tersebut membuat Puskesmas kehilangan potensi penerimaan kapitasi hingga Rp201,23 juta.
 
BISNIS
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

18 jam lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

12 hari lalu

Suku Baduy, JKN Mempermudah Menjangkau Akses Kesehatan
Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.


BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

14 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

17 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

22 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

22 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

23 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.


Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

24 hari lalu

Suasana Rumah Sakit Unpad. Foto : Unpad
Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.


Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

24 hari lalu

Warga menerima Alat Memasak Listrik (AML) berupa penanak nasi yang didistribusikan oleh PT Pos Indonesia di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 500.000 Rice Cooker. Tempo/Tony Hartawan
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

25 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.