Jokowi pun saat itu menegaskan kunci untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah ada di perendaman (rewetting) dan pembuatan embung yang memang harus dikejar. Untuk itu, Jokowi mengaku telah memberikan perintah ke BNPB dan KLHK agar membangun embung secepat-cepatnya. Pengerjaan dilakukan oleh Zeni (TNI AD) yang mobilisasinya cepat.
“Kalau nggak seperti itu, nanti tidak akan rampung-rampung masalahnya. Tadi sudah di kabupaten Pulang Pisau saja 1.900 hektare yang kita lihat. Kalau tidak segera dilakukan langkah-langkah yang konkret, langkah-langkah yang cepat akan seperti ini terus dan berulang-ulang,” kata Jokowi saat itu.
Adapun Airlangga menjelaskan karakteristik lokasi calon lahan sawah baru tersebut. “Ada lokaran dari BMKG maupun Kementerian LHK bahwa kecukupan curah hujan di sana masih akan bagus sampai November 2020,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
Selain itu, Airlangga menyebut kebutuhan air di lokasi tersebut relatif tersedia. Sehingga, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, dan Kementerian PUPR diminta berkonsentrasi untuk menciptakan lumbung pangan di lokasi tersebut.
Rencana pembukaan sawah baru ini merupakan solusi Jokowi untuk menghadapi potensi kelangkaan pangan di tengah pandemi Covid-19. Airlangga menyebut, Jokowi telah memberi arahan untuk melihat prospek pembangunan lumbung padi baru pada lahan gambut di lokasi tersebut, yang sudah pernah disiapkan di masa lalu.