TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 6 Mei 2020 pagi bergerak menguat 20 poin. Rupiah menguat 0,13 persen menjadi Rp 15.060 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.080 per dolar AS.
Selasa kemarin, perdagangan rupiah juga ditutup menguat 0,13 persen ke posisi Rp 15.080.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah berpotensi untuk kembali ke kisaran level Rp 14.000 per dolar AS. “Dalam jangka pendek, rupiah diproyeksi bergerak di kisaran Rp14.850-Rp15.150 per dolar AS,” Ibrahim saat dihubungi Bisnis, Selasa 5 Mei 2020.
Ibrahim menyebut, apresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi kemarin disebabkan oleh sikap pasar yang tidak merespon secara negatif data ekonomi dalam negeri. Dia menyebut, pemerintah sebelumnya sudah memperingatkan pasar bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada paruh pertama akan terkontraksi. “Hasilnya pasar tidak menanggapi sentimen itu terlalu negatif,” ujar Ibrahim.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97 persen secara tahunan, menjadi angka pertumbuhan ekonomi terendah Indonesia sejak kuartal IV/2001.
ANTARA | BISNIS