TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan TNI dan sejumlah bank mitra menyalurkan bantuan beras sebesar 155 ton bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 melalui program ATM Beras.
“Program ini telah dilakukan sejak hari pertama puasa sampai saat ini di mana targetnya adalah 1,5 kilo per KK yang diterima setiap harinya maksimal oleh 1000 KK,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementan Fadjry Djufry saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa, 5 Mei 2020.
Dia menjelaskan kerja sama dengan bank tersebut dimaksudkan untuk melakukan pendidikan ke masyarakat agar memahami arti dari physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19. Sedangkan dengan TNI, untuk menjaga disiplin warga saat mengambil bantuan tersebut.
“Sampai saat ini kami bekerjasa sama dengan TNI telah meluncurkan 155 Ton beras selama bulan Ramadhan paling tidak, untuk saat ini kami membatasi di 10 Kodim di Jabodetabek,” kata dia.
Hingga saat ini, dia menerangkan, program ATM Beras dilaksanakan di 10 wilayah Kodim yang ada di DKI Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Tengah, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok serta wilayah Kodim di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Minggu, 26 April 2020, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Depok 0508 untuk meninjau langsung program bantuan beras melalui ATM Pertanian Si Komandan berjalan dengan baik.
Mentan mengatakan program ATM Beras ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pertanian, TNI dan sejumlah mitra lainnya. Menurut Mentan, selain kesehatan, ketersediaan pangan juga menjadi hal krusial di tengah pandemi COVID-19.
"Pada titik itu, salah satu yang menjadi masalah adalah ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Mentan Syahrul di Makodim Depok, Ahad, 26 April 2020.
Mentan pun mengapresiasi upaya dan dukungan yang diberikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang mau bergerak dan menjadikan 10 Makodim-nya menyalurkan beras bagi warga yang tidak mampu.
SYL, sapaannya, mengungkapkan bahwa sudah banyak bantuan yang disampaikan Pemerintah baik melalui Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah maupun pihak lainnya. Namun program ATM Beras ini, menurut SYL akan menyasar pihak-pihak yang belum mendapatkan manfaat bantuan saat pandemi COVID-19.
"Saya dan KSAD berusaha menyentuh orang-orang, para duafa yang mungkin belum pernah menerima bantuan di sekitar kita.
ATM beras yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian Kementan, ini memiliki kapasitas muat 180 kilogram dengan waktu operasi selama 12 jam per hari. ATM beras dapat memberikan bantuan untuk 1.000 penerima dalam sehari dengan jumlah 1,5 kg beras per orang.
"Saya dan KSAD berusaha menyentuh orang-orang, para dhuafa yang mungkin belum pernah menerima bantuan di dekat sekitar kita. ATM ini sehari diperuntukkan untuk 1.000 penerima. Setiap kali kartu digesek akan keluar beras 1,5 kilogram," kata Syahrul.