TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2020 turun menjadi 4,99 persen. Angka ini lebih rendah dari dua tahun terakhir, yaitu 5,13 persen pada Februari 2018 dan 5,01 persen pada Februari 2019.
Namun, Kepala BPS Suhariyanto menyebut penurunan yang terjadi cenderung landai, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang cukup besar. “Sangat flat turunnya,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers online di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020. Tingkat Pengangguran Terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Penurunan ini juga terjadi meski jumlah pengangguran bertambah. Sebab, ternyata jumlah pencari kerja yang akhirnya mendapat pekerjaan jauh lebih banyak dari pengangguran.
Hingga Februari 2020, BPS mencatat jumlah penduduk usia kerja di Indonesia yaitu 199,38 juta orang. Jumlahnya naik sebesar 2,92 turun dibandingkan Februari 2019.
Dari jumlah itu, 137,91 juta merupakan angkatan kerja (usia 15 sampai 64 tahun) naik 1,73 juta dari tahun lalu. Dari angka ini, jumlah pengangguran mencapai 6,88 juta orang, naik 60 ribu orang.
Meski jumlah pengangguran naik, jumlah ini lebih kecil dari angkatan kerja yang telah bekerja. BPS mencatat, jumlah orang yang bekerja hingga Februari 2020 mencapai 131,03 juta orang, naik 1,67 juta.
Adapun 131 juta orang ini tidaklah semuanya merupakan pekerja penuh. BPS mencatat hanya 91,59 juta orang yang merupakan pekerja penuh.
Sementara 31,1 juta orang merupakan pekerja paruh waktu. Mereka adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu (5 jam per hari), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Lalu sisanya, 8,34 juta orang merupakan setengah penganggur. Mereka bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan.
FAJAR PEBRIANTO