TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para petani mempercepat musim tanam menjelang musim kemarau 2020.
"Ini kita harus manfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Harus dipastikan petani harus tetap berproduksi, harus tetap bertanam dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat terbatas (ratas) dengan topik "Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pangan Pokok" melalui konferensi virtual yang diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Oleh sebab itu ketersediaan sarana prasarana pertanian baik yang berkaitan dengan bibit dan pupuk harus benar-benar ada dan harganya terjangkau," ungkap dia.
Tidak ketinggalan pemerintah pun sudah menyiapkan stimulus ekonomi bagi petani.
"Kemudian kemarin juga sudah dibicarakan mengenai stimulus ekonomi bagi petani. Ini nanti dipertajam lagi," ujar Jokowi.
Dalam rapat terbatas 28 April 2020 lalu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan memberikan insentif bagi 2,44 juta petani senilai Rp 600 ribu agar bisa menanam di periode berikutnya.
Insentif tersebut berbentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu yang terdiri dari Rp 300 ribu bantuan tunai dan Rp 300 ribu selanjutnya sarana prasarana produksi pertanian selama tiga bulan.
"Saya sudah menyinggung beberapa kali peringatan FAO mengenai krisis pangan dunia oleh sebab itu urusan berkaitan dengan musim kemarau harus benar-benar kita hitung benar-benar," kata Jokowi.
Penyebabnya adalah BMKG memprediksi 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim kering tiga bulan ke depan akan mengalami musim kering yang lebih kering dari biasanya.
"Oleh sebab itu antisipasi mitigasi harus benar-benar disiapkan sehingga stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," ucap Jokowi
ANTARA.