TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sepanjang April 2020 tetap rendah dan terkendali. Inflasi IHK April tercatat sebesar 0,08 persen month-to-month (mtm), lebih rendah dari Maret 2020 yang mencapai 0,1 persen mtm.
Secara tahunan, inflasi pun ikut turun dari 2,96 persen year-on-year (yoy) pada Maret 2020, menjadi 2,67 persen pada April 2020. “Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang melambat, serta kelompok volatile food dan administered prices yang kembali mencatat deflasi,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan di Jakarta, Senin, 4 Mei 2020.
Pertama, inflasi inti tercatat melambat. Dari 0,29 persen (mtm) pada Maret 2020 menjadi 0,17 persen (mtm) pada April 2020. Penurunan ini terjadi karena komoditas bawang bombai mengalami deflasi. Meski demikian, komoditas gula pasir dan perhiasan tetap mendorong inflasi karena adanya kenaikan harga.
Kedua, kelompok volatile food kembali mencatat deflasi sebesar 0,09 persen. (mtm), setelah pada Maret 2020 mengalami deflasi sebesar 0,38 persen. (mtm). Deflasi terjadi karena harga cabai merah, daging dan telur ayam ras, serta bawang putih turun akibat permintaan melambat.
Perlambatan permintaan terjadi seiring dengan pandemi Covid-19. Lalu di sisi lain, pasokan dari komoditas ini juga dalam kondisi memadai. Sebaliknya, komoditas bawang merah mendorong inflasi karena harganya yang sedang naik dan pasokan belum meningkat.
Ketiga, kelompok administered prices juga kembali mencatat deflasi sebesar 0,14 persen (mtm), lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,19 persen (mtm). Deflasi terjadi karena harga tarif angkutan udara sedang turun, seiring penurunan permintaan.
Tapi, berbeda dengan perkembangan di tarif angkutan yang turun, komoditas aneka rokok dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) justru naik dan mencatat inflasi yang meningkat. Sehingga, secara tahunan, kelompok administered prices tercatat deflasi sebesar 0,09% (yoy), lebih rendah dari bulan Maret 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,16% (yoy).
FAJAR PEBRIANTO