Di tengah kondisi perusahaan yang berat, Veranita memastikan manajemen akan mempertahankan seluruh karyawan yang merupakan aset. Ia menyebut pilihan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah opsi terakhir.
Untuk mengurangi beban operasional, perusahaan telah melakukan penangguhan terhadap gaji pegawai, terutama di level pengambil kebijakan. "Seperti direksi dipotong gaji 50 persen," ucapnya. Begitu pula jajaran di bawahnya.
Sedangkan dari sisi pengeluaran biaya tetap, maskapai ini berupaya melakukan renegosiasi dengan pihak lessor untuk meringankan tanggungan pembayaran biaya sewa pesawat. AirAsia juga telah berkomunikasi dengan pihak operator bandara untuk meminta relaksasi pembayaran jasa dengan skema termin-termin yang lebih lunak.
Kemudian, AirAsia juga akan menahan belanja-belanja modal, seperti pengadaan pesawat. "Kami masih belum bisa menentukan (pengadaan pesawat) karena pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi sampai kapan akan terjadi," tutur Veranita.