TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan pemanggilan terhadap direksi Tokopedia pada siang hari ini, Senin, 4 Mei 2020. Pemanggilan itu berkaitan dengan dugaan kebocoran data pengguna platform jual beli online tersebut.
"Kami agendakan pukul 14.00 WIB," ujar Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2020.
Kemarin Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menginstruksikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Pangerapan untuk memanggil Tokopedia untuk dimintai penjelasan mengenai kasus tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Johnny mengatakan kementeriannya telah meminta perseroan untuk melakukan investigasi internal terkait persoalan tersebut. Selanjutnya startup unicorn tersebut diminta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjamin keamanan data pengguna.
"Kami sudah bersurat dan berkordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan data pengguna," tutur Johnny.
Setidaknya, kata politikus Partai Nasdem itu, ada tiga hal yang mesti dilakukan Tokopedia untuk menjamin keamanan data pengguna. Pertama, perseroan mesti segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya pembobolan data.
Baca Juga:
Kedua, memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos. Ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan percurian data, serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab bobolnya data tersebut.
Kominfo juga telah meminta laporan tentang pemberitahuan dugaan kebocoran data kepada pemilik akun, tindakan pengamanan sistem yang dilakukan, serta potensi dampak pelanggaran data kepada pemilik data. "Kami, masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat," tutur Johnny.
Sebelumnya, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran dalam upaya pencurian data penggunanya baru-baru ini. Belakangan dikabarkan basis data 15 juta pengguna platform jual beli online tersebut bocor di dunia maya.
"Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 3 Mei 2020.
Nuraini membenarkan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna platformnya. Namun, perseroan memastikan informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi.
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar Nuraini.
Hingga berita diturunkan, Tokopedia belum merespons soal pemanggilan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatikan. Pesan yang dilayangkan Tempo ke Nuraini belum dijawab.
CAESAR AKBAR