Sementara itu, bantuan juga akan dialokasikan untuk hibah ayam DOC alias day old chicken (ayam umur di bawah 10 hari) ke Sembawa dan Kampung Unggul Balitbang Kementerian Pertanian. Nantinya, kelompok ternak akan menerima Rp 3,96 miliar dengan rata-rata harga satuan ayam Rp 26.538.
Angka itu dialokasikan untuk pembelian pakan 4,27 kilogram senilai Rp 29 ribu untuk tiga bulan, obat-obatan Rp 1,500; dan operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 5.138.
Ketut melanjutkan, anggaran bantuan ini nantinya pun akan dialokasikan untuk penyelesaian kontrak sisa pekerjaan kegiatan bekerja tahun anggaran 2019 sebesar Rp 20,98 miliar di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi tenggara. "Anggaran tersebut dilaksanakan oleh BBVet. Denpasar untuk disalurkan ke Provinsi Gorontalo dan BPTU-HPT Denpasar ke Provinsi Sulawesi Tenggara," tuturnya.
Selain ayam, Ketut menjelaskan Direktoratnya bakal memberikan bantuan paket ternak babi kepada kelompok ternak sebanyak 550 ekor dengan total anggaran Rp 5,03 miliar. Bantuan ini akan didistribusikan untuk masyarakat di Provinsi Papua, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.
Menurut Ketut, satuan biaya paket bantuan antara wilayah Papua dengan di luar wilayah Papua akan berbeda karena faktor geografis dan tingkat kesulitan dalam pendistribusian. Adapun rincian satuan biaya dimaksud sebagai berikut.
1. Pengadaan Ternak Babi di wilayah Papua, dengan harga satuan paket pekerjaan per ekor Rp 13.115.000
a. Ternak babi dan distribusi Rp 10 juta
b. Pakan sebanyak 120 kilogram per ekor Rp 2.160.000 (selama 2 bulan)
c. Biaya pembuatan kandang Rp 100 ribu per ekor
d. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 830 ribu
2. Pengadaan Ternak Babi di wilayah non-Papua dengan harga satuan peket pekerjaan per ekor Rp 4.385.000
a. Ternak babi dan distribusi Rp 3 juta
b. Pakan sebanyak 120 kilogram per ekor Rp 970 ribu (selama 2 bulan)
c. Biaya pembuatan kandang Rp 100 ribu per ekor
d. Operasional (CPCL, pendampingan dan bimbingan teknis) Rp 315 ribu per ekor.
Dengan begitu, kata dia, alokasi pengadaan babi dan komponen pendukungnya untuk di wilayah Papua sebanyak 300 ekor dengan nilai Rp 3,93 miliar dan di luar Papua sebanyak 250 ekor dengan nilai Rp 1,10 miliar. "Sehingga harga rata-rata paket bantuan pengadaan babi dan komponen pendukungnya senilai Rp 9,1 juta per ekor," tuturnya.